Gubernur Khofifah Sebut Industri Bioetanol Tebu Jadi Upaya Strategis Kembangkan EBT
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 04 November 2022 21:56 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah optimis, industri Bioetanol Tebu oleh PT Energi Agro Nusantara (Enero) Mojokerto yang diresmikan Presiden Joko Widodo menjadi upaya strategis pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) di Jawa Timur.
Khofiah menjelaskan, pengembangan BBN itu semakin menguatkan langkah Pemprov Jatim dalam mengembangkan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT), demi mewujudkan ketahanan energi nasional.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
“Pengembangan Bioetanol Tebu ini salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dengan mengembangkan sumber-sumber energi alternatif lainnya. Untuk itu, Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan pemanfaatan EBT guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi bagi masyarakat,” paparnya, Jumat (4/11/2022).
"Hal ini juga selaras dengan komitmen Pemprov Jatim untuk mengakselerasi dan mendukung sepenuhnya program transisi energi. Yakni dengan meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang bertumpu pada kekayaan potensi sumber daya EBT di Jatim," imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, Jawa Timur saat ini merupakan produsen etanol terbesar di Indonesia dan memiliki beberapa perusahaan penghasil bioetanol dengan total Produksi sebesar 110.000 KL pada 2020. Salah satunya yakni PT Enero dengan total Produksi Bioetanol sebesar 34.874 KL pada 5 tahun terakhir.
“Di mana Bahan Baku utamanya dari bioetanol ini adalah tebu yang diperoleh dari Perkebunan PTPN dan Tebu Rakyat,” ucapnya.
Jawa Timur, lanjut Khofifah, memiliki potensi dan sumber daya yang besar dalam mendukung Pogram kebijakan Pemerintah mandatory Pemanfaatan Bioetanol E5-E20 pada 2025. Hal itu karena Produk Etanol (Fuel Grade) yang diproduksi PT Enero memiliki multiplayer effect terhadap ketahanan pangan, khususnya sektor pertanian tebu dan industri gula.
“Dengan peningkatan permintaan bahan baku Etanol dari molases (tetes tebu) sebagai produk samping industri gula, maka ini akan berdampak pada peningkatan penyediaan tanaman tebu yang artinya juga mengharuskan peningkatan produksi gula. Dan pasar dari bioetanol ini sangat jelas karena merupakan bahan baku campuran untuk menghasilkan Pertamax,” paparnya.
Simak berita selengkapnya ...