Hari Pahlawan di FISIP Unair, Gus Kikin Bahas Resolusi Jihad, Nisful Laila Bicara Ekonomi Kreatif
Editor: M Mas'ud Adnan
Jumat, 11 November 2022 19:19 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfud yang akrab dipanggil Gus Kikin mengungkapkan bahwa ulama pesantren tidak hanya berperan penting dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia, tapi juga dikenal sebagai pejuang pemberani.
Ia mencontohkan peristiwa heroik pertempuran arek-arek Suroboyo melawan penjajah Inggris yang menewaskan Mallaby. “Mereka diultimatum. Tapi warga Surabaya tak takut. Mereka (penjajah) ditantangi,” kata Gus Kikin saat menjadi pembicara dalam National Symposium On Youth Spirit: Ushering Indonesia Golden Era 2045 yang digelar BEM Fisip Unair di Aula Soetandyo Fisip Unair Surabaya, Jumat (11/11/2022).
BACA JUGA:
Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen
Konferwil XVIII Resmi Dibuka, Gus Kikin: PWNU Jatim Siap Optimalkan Potensi dan Tradisi Pesantren
“Padahal persenjataan Inggris sangat lengkap,”tegas Gus Kikin lagi.
Menurut Gus Kikin, pertempuran Surabaya tak terjadi begitu saja. “Ada proses panjang, persiapan yang matang,” katanya.
Karena itu ketika Hadratussyaikh mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad, resonansi atau gaungnya sangat besar. Rakyat Indonesia, terutama warga Kota Surabaya, menyambut secara gegap gempita.
Gus Kikin menegaskan, pada 21-22 Oktober PBNU mengadakan rapat pleno di Surabaya; mengeluarkan sikap dan menyerukan: 1. Fatwa Jihad untuk masyarakat. 2. Resolusi Jihad untuk pemerintah.
Saat NU membahas resolusi jihad itu, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari adalah Rais Akbar Syuriah PBNU. Hadratussyaikh dikenal sebagai ulama kharismatik yang punya pengaruh besar, baik di internal NU maupun di luar NU, termasuk pada penjajah.
Tanggal 22 Oktober itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Sedangkan peristiwa pertempuran 10 Nopember ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Gus Kikin mengungkapkan, peran Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari sangat sentral dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, terutama dalam peristiwa pertempuran Surabaya.
(KH Abdul Hakim Mahfud (Gus Kikin) dan Prof Dr Hj Nisful Laila, SE, M.Com menerima cindera mata dari BEM Fisip Unair dalam acara National Symposium On Youth Spirit: Ushering Indonesia Golden Era 2045 yang digelar BEM Fisip Unair di Aula Soetandyo Fisip Unair Surabaya, Jumat (11/11/2022). Foto: bangsaonline.com)
Mengutip tulisan wartawan As’ad Shahab yang banyak menulis tentang Hadratussyaikh, Gus Kikin mengatakan, Hadratussyaikh telah membentuk 3 milisi yang sudah disiapkan dan dilatih pasukan Jepang.
“Yaitu Hizbullah, Sabilillah, dan Mujahidin.Mereka berjumlah puluhan ribu dan tersebar di seluruh Indonesia,” tegas Gus Kikin.