SNLIK OJK 2022, Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Jawa Timur Lampaui Target Nasional di 2024
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 14 November 2022 20:35 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ikhtiar Pemprov Jatim untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di seluruh kalangan masyarakat membuahkan hasil. Berdarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, Indeks Literasi Keuangan Jatim telah tembus 55,32 persen dan untuk Inklusi Keuangan mencapai 92,99 persen.
Kedua angka itu meningkat dibandingkan 2019, dan yang lebih membanggakan capaian Indeks Literasi Keuangan maupaun Indeks Inklusi Keuangan Jatim telah melampaui target yang ditetapkan untuk 2024.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
Menanggapi hasil ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi upaya peningkatan yang dilakukan, baik dari sisi literasi keuangan maupun inklusi keuangan yang merupakan gotong royong dari berbagai kalangan.
"Alhamdulillah, indeks Literasi Keuangan Jatim tahun 2022 adalah 55,32 persen. Angka ini naik 6,37 persen dibandingkan indeks literasi keuangan Jatim pada 2019," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (14/11/2022).
Ia menambahkan, hasil dari capaian yang diraih oleh Jawa Timur ini melebihi target Indeks Literasi Keuangan yang ditetapkan di tahun 2024 yakni sebesar 50 persen. Capaian yang diraih oleh Jawa Timur tidak lepas dari upaya yang terus dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim untuk terus menghasilkan inovasi, khususnya di Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
"Keberhasilan ini juga merupakan sinergitas Pemprov Jatim bersama dengan OJK Regional 4 Jatim yang terus mendorong literasi dan inklusi keuangan utamanya di basis-basis pasar tradisional. Memang signifikansinya tinggi terhadap masing-masing pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten/kota," paparnya.
Semakin mudah, lanjut Khofifah, lantaran masyarakat juga saat ini dipermudah dengan adanya layanan Sistem Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (SiMOLEK), yang baru diluncurkan bertepatan dengan BIK 2022. Inovasi ini merupakan sarana sosialisasi masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan terkait produk, dan layanan lembaga keuangan.
"Literasi keuangan di masyarakat harus terus dimaksimalkan untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif. Sehingga dapat tercipta pertumbuhan ekonomi melalui distribusi pendapatan yang lebih merata, penurunan kemiskinan, dan stabilitas sektor keuangan," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...