Sukseskan Pemilu 2024, KPU dan KPID Jatim Jalin Sinergi
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: M. Didi Rosadi
Senin, 21 November 2022 23:58 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KPU Jatim berkomitmen untuk menyukseskan Pemilu 2024, salah satunya dengan memperkuat sinergi dengan sejumlah pihak, di antaranya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur. Kali ini, KPID Jatim mengajak 10 mahasiswa magang dari Ilmu Politik Universitas Brawijaya ke kantor penyelenggara pemilu itu.
"Saat ini kami tengah menjalankan beberapa tahapan pemilu yang sudah dimulai sejak 14 Juni lalu. Untuk itu KPU butuh mitra untuk menyukseskan pemilu ke depan," kata Komisioner KPU Jatim Miftahur Rozaq, Senin (21/11/2022).
BACA JUGA:
Pilkada 2024, KPU Kota Kediri Buka Pendaftaran KPPS
Kepala BHP Surabaya Tekankan Pentingnya Upaya Recovery dalam Kepailitan oleh Kurator Negara
Dinyatakan Memenuhi Syarat Ikuti Pilkada 2024, Administrasi Abah Anton Dipertanyakan
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Kediri Rekrut 16.436 Anggota KPPS
Sementara itu, Anggota KPID Jatim, Dian Ika, mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengajak mahasiswa magang untuk mengetahui aktivitas KPU dalam menyelenggarakan pesta demokrasi mendatang.
"Kebetulan mahasiswa ini dari jurusan Ilmu Politik yang tentu relevan dengan aktivitas kepemiluan. Semoga dari kunjungan ini, mahasiswa dapat mengambil wawasan baru serta terlibat aktif menjadi relawan Pemilu 2024," tuturnya.
Komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, menekankan jika KPID telah menjadi mitra selama ini, terutama soal pengawasan aktif terhadap aktivitas kampanye di media berupa penyiaran dan pemberitaan, iklan, serta debat publik. Ia pun mengajak mahasiswa untuk tidak golput dalam Pemilu 2024.
"Mekanisme demokrasi apa yang akan diperjuangkan? Pasalnya, pemilu sekarang sudah dilaksanakan dengan predictable process dan unpredictable result. Terlebih mahasiswa menjadi bagian masyarakat yang mempunyai idealisme dan nalar kritis tinggi," kata Gogot.
"Sehingga, segmen pemula dan pemuda memang menjadi atensi KPU Jatim untuk menjadi agen sosialisasi. Terlebih dengan jumlah mereka yang sangat dominan dalam daftar pemilih," pungkasnya. (mdr/mar)