100 Pemimpin Perempuan Akar Rumput Suarakan Negara Penuhi Tiga Hak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

100 Pemimpin Perempuan Akar Rumput Suarakan Negara Penuhi Tiga Hak

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Syuhud
Rabu, 23 November 2022 12:06 WIB

Pemimpin perempuan akar rumput saat menggelar musda di Kantor Bupati Gresik. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

Untuk itu, lanjut Utami, Institut KAPAL Perempuan bersama sub mitra KPS2K Jawa Timur mengadakan kegiatan Musda Perempuan Akar Rumput di Kabupaten , Jawa Timur.

Kegiatan ini merupakan salah satu strategi untuk mendorong adanya partisipasi perempuan dan kelompok rentan untuk dapat menyampaikan usulan dalam perencanaan pembangunan jangka panjang pada rencana pembangunan jangka panjang nasiona (RPJPN) 2025-2029 dan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Ruang yang belum secara maksimal terbuka bagi kelompok-kelompok rentan untuk mendorong pemecahan permasalahan berdasarkan situasi GEDSI dan interseksionalitas, menjadi salah satu latar belakang mengapa Musda Perempuan Akar Rumput di Kabupaten , penting untuk diselenggarakan," katanya.

"Hasil dari musda ini akan disampaikan pada saat musyawarah nasional (munas) yang akan diselenggarakan di Jakarta," terangnya.

Dia menambahkan, pentingnya mendorong kelompok perempuan akar rumput terutama yang disabilitas, lansia, kelompok minoritas, perempuan kepala keluarga, perempuan penyintas kekerasan seksual/perkawinan anak untuk menyampaikan usulan program pada pemerintah melalui proses penyusunan perencanaan pembangunan jangka panjang.

"Sehingga, diharapkan akan mampu keluar dari permasalahan krusial perempuan di dan wilayah-wilayah lainnya," tutupnya.

Sementara itu, Direktur KPS2K Jawa Timur, Iva Hasanah menyebutkan, tujuan umum dari musda adalah, untuk merumuskan usulan dari hasil pembahasan permasalahan melalui musyawarah di bidang-bidang.

Yaitu, partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam pengambilan keputusan pembangunan, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, penghapusan kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan jaminan sosial.

Kemudian, perkawinan anak, kelompok perempuan muda, dan kelompok perempuan kepulauan.

"Juga yang paling penting adalah, pemimpin perempuan dari akar rumput mampu mendorong penghapusan tindak kekerasan seksual," ucapnya.

Sekretaris Dinas KBP3A Pemkab , Soeraty Mardiningsih mengucapkan terima kasih pada Institut KAPAL Perempuan dan KPS2K yang telah mau melanjutkan kerjasama dalam program INKLUSI.

Sebelumya, kata Dia, Pemkab telah bersama-sama menjalankan progam MAMPU sejak tahun 2013- 2020.

"Program ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan dan pemberi layanan terkait dengan perspektif GEDSI dalam pembangunan dan mendorong lahirnya kepemimpinan perempuan akar rumput makin masif ditingkat desa," katanya.

Peserta pemimpin perempuan akar rumput berjumlah 120 orang. Mereka merupakan perwakilan dari 26 desa dari Sekolah Perempuan dan Kelompok Bunda PusPa di , dan 30 peserta merupakan perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD), dan organisasi non pemerintah seperti ormas perempuan dan NGO. (hud/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video