Efek Penutupan Rumah Potong Unggas, Pedagang Pasar Sepanjang Keluhkan Sepinya Pembeli
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Minggu, 11 Desember 2022 21:07 WIB
"Dulu one stop service, Mas. Jadi, saya beli unggas, setelah itu saya motongkan ke sini (rumah potong unggas). Sembari menunggu pemotongan selesai, saya beli sayur, tempe, lele, lalapan, dan kelapa untuk bumbunya. Istilahnya dulu itu sekali ke sini bisa langsung," ujar Purnomo.
Ia menilai keputusan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menutup rumah potong unggas dan memindahkannya ke Krian kurang tepat. Sebab, bagi pedagang seperti dirinya, harus berhitung agar pengeluaran tidak membengkak. Mengingat, tempat pemotongan unggas, pedagang unggas, dan pedagang sayur tidak berada di satu lokasi.
"Andai kata saya beli unggas di Pasar Taman, saya motongkan ke Krian, setelah itu saya beli lagi sayurnya ke tempat lain, nah, dari situ biaya akomodasinya jadi membengkak, Mas," terangnya.
Para pedagang yang ada di sekita Pasar Sepanjang berharap ada solusi yang diberikan pemkab untuk pedagang, khususnya yang berjualan di Pasar Sepanjang.
Mereka hanya meminta rumah potong unggas dan pedagang unggas direlokasi tidak jauh dari Pasar Sepanjang.(cat/rev)