Petani Sering Rugi, Produksi Tembakau Sumenep Diprediksi Menurun
Senin, 18 Mei 2015 22:31 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah menggelontorkan bantuan senilai ratusan juta untuk membantu masyarakat dalam membudidayakan tembakau tahun ini, namum produksi tembakau musim tanan tahun 2015 diprediksi akan menurun dibandingkan produksi tahun sebelumnya.
Hal itu terlihat banyaknya petani yang lebih memilih komoditas tanaman non tembakau. Sebab beberapa tahun terakhir petani sering mengalami kerugian yang cukup besar akibat harga tembakau yang tidak stabil.
BACA JUGA:
Triwulan III 2022, Nilai Ekspor Kota Kediri Meningkat 230 Persen
Ini Alasan Pemkab Jember Gelar Pelatihan Kompetensi Buruh Tembakau di Polije
Bupati Sumenep Tegaskan Tak Ada Lagi Permainan Harga dan Pengambilan Sampel Tembakau Terlalu Banyak
Begini Tanggapan Sejumlah Pihak di Pamekasan Terkait Pembakaran Truk Tembakau
Ketua Peguyuban Pemerhati Kelompok Tani (P2KT) Sumenep Zaenuri menjelaskan, salah satu penyebab menurunnya hasil tembakau rajangan tahun ini karena banyaknya petani yang beralih fungsi menanam komoditas yang lain, seperti padi dan sayur mayur.
”Amatan kami, banyak persawahan yang saat ini ditanami padi. Bahkan, sebagian lahan pegunungan ditanami sayur mayur, seperti mentimun, lombok dan lainnya,” kata dia.
Sesuai dengan ploting area tanaman tembakau tahun 2015 naik sebanyak 3,80 persen dibadningkan pada tahun 2014 lalu. luas areal tanaman tembakau musim tanam 2015 mencapai 21.893 hektar dengan target produksi sebesar Rp 13. 136 ton. Sementara ploting area tenaman tembakau pada tahun 2014 lalu hanya seluas 21.093 hektar.
Sementara pada tahun tahun 2013 sumenep mendapatkan ploting area seluas 21.093 hektar dan pada tahun 2012 lalu Sumenep hanya mendapatkan lahan tanaman tembakau seluas seluas 20.358 hektare dengan target produksi 12.215 ton dan pada tahun 2011 lalu sumenep mendapatakan hanya sebanyak 22.333 hektare dengan jumlah produksi 13.400 Ton.
”Kami tidak yakin jika produksi tahun ini bisa mencapai target pemerintah. Apalagi, sudah beberpa tahun terakhir petani selalu mengalami kerugian besar, akibat harga tembakau anjlok,”terang dia.
Simak berita selengkapnya ...