Bersama Sujiwo Tejo dan Habib Husein Ja'far, PC GP Ansor Mojokerto Raya Gelar Dialog Kemanusiaan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Rochmat Saiful Aris
Selasa, 20 Desember 2022 13:36 WIB
Senada, Habib Husein Ja'far menyampaikan perlunya upaya maksimal untuk menjaga keharmonisan dari keragaman suku, agama, dan ras yang selama ini menjadi kebanggaan Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Habib Ja'far juga menyontohkan kepahlawanan Riyanto, kader Banser Mojokerto yang wafat akibat serangan teroris saat mengamankan Gereja Eben Haezer di Mojokerto. Ia meminta wafatnya Almarhum Riyanto dijadikan momentum untuk memperkuan toleransi kebangsaan.
"Malam ini, ekspresinya begitu luas dan beragam. Ada senyum maupun tangis yang membuat sosok almarhum Riyanto terasa hadir dan memberikan kekuatan bagi kita para pejuang kemanusiaan, untuk terus berada di garda depan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan khususnya di Mojokerto Raya sebagai tuan rumah," terangnya.
Habib Ja'far juga sependapat dengan Sujiwo Tejo, bahwa belajar ilmu harus melalui guru yang kompeten. Kata, belajar dari plafon digital pun tidak masalah, namun harus sekadar wasilah sebagaimana belajar dari buku dari media-media mana pun.
"Terpenting sumbernya harus berbasis kepada guru yang kompeten, bukan dari sumber-sumber yang tidak yang memiliki kompetensi. Nah, dari sanalah kemudian keberkahan akan tumbuh. Kita mengambil ilmu melalui platform digital dari guru-guru yang diyakini keberkahannya," jelasnya. (ris/rev)