Pemkab Kediri Ekspor Kopi Arabika Wilis ke Uni Emirat Arab
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Tiara Puti Rahmahita
Jumat, 23 Desember 2022 09:09 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri melakukan ekspor perdana kopi Arabika Wilis ke Uni Emirat Arab, Kamis (22/12/2022).
Ekspor kopi ini menjadi salah satu komitmen Bupati Hanindhito Himawan Pramana dalam meningkatkan pangsa pasar dan nilai ekonomi komoditas unggul pertanian dan perkebunan di Kabupaten Kediri.
BACA JUGA:
Pastikan Mutu Layanan Kesehatan, Bupati Kediri Evaluasi Kinerja Petugas Puskesmas
Redesain Motif Panji, Mas Dhito Gelar Kediri Fashion Batik Festival
Bupati Kediri Naikkan Insentif Jukir Rp1 Juta
Anggota Paskibra Ingin Jadi Polisi, Bupati Kediri: Basuhlah Kaki Ibumu
Pelaksana Tugas Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Anang Widodo, menyampaikan permintaan kopi di pasar global saat ini tinggi dan diperkirakan trennya akan terus meningkat. Melihat potensi pasar kopi arabika ini, sejak tahun 2021 Bupati Hanindhito meminta komoditas kopi di Kabupaten Kediri lebih digarap secara intensif.
"Sejak 2021 kita fokus ke peningkatan kualitas SDM, mulai pengenalan kopi arabika, standarisasi, budi daya, dan lain-lain. Tahun 2022, 2023, 2024 kita fokus ke peningkatan kuantitas dan kualitas kopi," kata Anang.
Kopi Arabika Wilis yang diekspor tersebut merupakan hasil panen dari perkebunan rakyat Desa Jugo, Kecamatan Mojo. Luasan lahan perkebunan kopi arabika saat ini 40 hektare, di mana 24 hektare di antaranya sudah mulai menghasilkan.
Dari luasan yang telah produksi tersebut, sebanyak 200 kilogram hasil panen mulai diekspor. Rinciannya 100 kilogram dengan metode pasca panen full wash, 100 kilogram natural.
"Sebagaimana disampaikan Mas Dhito (sapaan Bupati Kediri), pada 2024 ditargetkan setiap musim minimal kita punya 1 ton (siap ekspor)," ungkap Anang.
Menurutnya, kopi arabika harus ditanam di dataran tinggi karena mempengaruhi kadar air dan suhu. Adapun ketinggian minimal 1.000 mdpl.
Kabupaten Kediri, kata Anang, dianggap tepat untuk pengembangan kopi arabika, khususnya di Gunung Wilis, karena suhunya lebih dingin. Adapun tanaman kopi yang ada di daerah Gunung Kelud dan Anjasmoro rata-rata jenis robusta.