7 Wisata Budaya Lamongan yang Perlu Anda Ketahui | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

7 Wisata Budaya Lamongan yang Perlu Anda Ketahui

Editor: Sigit
Sabtu, 24 Desember 2022 22:46 WIB

Tari Boran merupakan salah satu wisata budaya Lamongan yang wajib dilestarikan. (foto: lamongantourism.com)

4.

Selain  juga salah satu tarian tradisional dari Kabupaten Lamongan. Tari yang satu ini menggambarkan kegiatan para petani ketika di sawah.

Dalam tarian ini para penari akan menari seperti seorang petani yang memakai caping yang terbuat dari anyaman bambu sebagai atribut dalam pertunjukannya.

Pada perkembangannya, mulai banyak dikenal dan sudah menjadi salah satu tarian tradisional yang menjadi kebanggaan dari masyarakat Lamongan.

5.

merupakan upacara adat tradisi masyarakat di wilayah pesisir Lamongan seperti Brondong, Paciran dan sekitarnya.

Upacara Tutup Layang ini tak ubahnya sebagai sebuah tradisi sedekah bumi bagi masyarakat nelayan di wilayah Lamongan. Tradisi yang satu ini mengandung makna dalam upacara, doa dan pesta perayaan. Tarian ini juga merupakan prosesi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rizki yang diberikan berupa ikan laut yang begitu melimpah.

6.

ini digunakan sebagai pembuka sebuah pertunjukan yang sebelumnya penari berhias secara langsung diatas panggung pentas.

Kiprah Balun sendiri merupakan grup seni pertunjukan tradisional yang ada di Desa Balun, Kabupaten Lamongan. Para penari tampil berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Karakter gerak yang dinamis, gemulai, dan tegas menjadi salah satu ciri khas .

7.

Kabupaten Lamongan terkenal akan penghasil buah semangka dan melon. Lokasinya berada di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Potensi kedua jenis buah tersebut sangat melimpah di Desa Latukan.

Pada penghujung tahun 2019 lalu, Pemkab Lamongan menggelar festival buah jilid II yang diselenggarakan di Desa Latukan. Perayaan yang digelar kali kedua di desa tersebut berlangsung cukup meriah, karena terdapat lebih banyak gunungan buah berukuran besar yang ditampilkan warga. 

Belasan gunungan setinggi sekitar tiga meter diarak dengan mobil pikap yang diikuti oleh warga. Tak kalah menariknya, masyarakat lokal juga berdandan dengan nuansa merah dan kuning selaras dengan hasil panen buah. Festival ini digelar sebagai bentuk rasa syukur petani Desa Latukan yang mendapatkan hasil panen melimpah di saat musim kemarau panjang. (git)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video