Awali Tahun 2023, Gubernur Khofifah Terima Dua Penghargaan Muri, Apa Saja?
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 01 Januari 2023 19:23 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Malam tahun baru di Jawa Timur diwarnai pemecahan dua rekor sekaligus. Dua rekor yang tercatat dalam Muri (Museum Rekor Indonesia) tersebut berupa pemukulan kentongan secara serentak di lokasi terbanyak, serta rekor untuk kirab pataka secara estafet menempuh jarak terjauh.
Dua rekor Muri itu diserahkan oleh Customer Relation Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Lutfi Syah Pradana kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam rangkaian Upacara Apel Patroli Sigap Jaga Lindungi Masyarakat Jawa Timur di malam tahun baru 2023 (Sijalinmajataru) di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (31/12) malam.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim Optimis Atlet Paralimpik Jatim Sabet Juara di Peparnas 2024
Khofifah Bangga, Industri Kertas Tisu di Ngoro Mojokerto Nyaris 100 Persen Berorientasi Ekspor
Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi
Info BMKG Senin 30 September: Sebagian Wilayah Jatim Hujan Ringan, Kalau Surabaya Begini
Untuk pemukulan kentongan meraih Rekor Dunia Muri dengan jumlah sebanyak 30.515 buah kentongan. Pemukulan kentongan dilakukan serentak dan ditayangkan secara hybrid dari Grahadi, hingga desa dan kelurahan se-Jatim.
Pemukulan kentongan diawali oleh Gubernur Khofifah yang diikuti kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dihadiri sebanyak 150 orang secara langsung dan yang mengikuti secara virtual sebanyak 2.097 desa dan 263 kelurahan se-Jawa Timur.
Sedangkan untuk kirab pataka meraih Rekor Indonesia Muri.
Gubernur Khofifah mengatakan pemukulan kentongan secara serentak menunjukkan bahwa seluruh elemen masyarakat bersama-sama siap untuk menjaga dan melindungi masyarakat di lingkungannya masing-masing.
"Sebuah kearifan lokal yang memang harus dihidupkan. Dulu kita mengenal dan menyebut siskamling. Di dalam siskamling ada kegotongroyongan, ada kearifan lokal, dan ada tanggung jawab sosial," ujarnya.
Tanggung jawab sosial, kata Khofifah, adalah bagian yang harus terus ditumbuhkan dan disemai. Sebab dari tanggung jawab sosial, berbagai masalah bisa diantisipasi dan bisa dicari solusi secara bersama-sama.
"Alhamdulillah bersama-sama kita bersambung dengan desa dan kelurahan. Ada kepala desa, ada lurah, ada babinsa, ada bhabinkamtibmas, ada karang taruna, pramuka, dan elemen masyarakat lainnya," tuturnya.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini juga menyebut 30.515 kentongan sebagai revitalisasi dari kearifan lokal. Sebab, mekanisme siskamling merupakan bentuk pengamanan bottom up proses. Artinya, berproses dari bawah, sehingga semua elemen merasa terlibat dan bertanggung jawab.