Kepala MTs di Gresik yang Pukuli 15 Siswa Dipecat, Siswa Diberi Pendampingan Psikolog
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Jumat, 06 Januari 2023 09:09 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Yayasan NI di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, bergerak cepat merespons kasus pemukulan 15 siswa-siswi kelas IX oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) berinisial AN. Bahkan dari pemukulan itu, ada 4 siswi sampai pingsan.
"Setelah melakukan rapat yayasan, kami memutuskan memecat AN. Sebagai penggantinya, kami menunjuk Wakil Kepala MTs, Luluk Mufidah," ucap Ketua Yayasan NI, Ali Muchsin pada BANGSAONLINE.com, Jumat (6/1/2022).
BACA JUGA:
Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
Menurut dia, pemecatan AN dari jabatan Kepala MTs NI melalui sejumlah pertimbangan. Antara lain, pascakejadian, Selasa (3/1/2023), besoknya, Rabu (4/1/2023), ada 8 siswa yang tak mau masuk sekolah karena trauma.
Untuk itu, pihak sekolah, mulai pengurus yayasan, Wakil Kepala MTs Nurul Islam, guru BK, dan guru lain, mendatangi satu per satu rumah korban.
"Kami ngobrol sama para siswa yang jadi korban dan orang tua. Rata-rata siswa trauma, takut, dan tak mau sekolah. Begitu juga orang tua, mereka khawatir. Makanya, atas sejumlah pertimbangan itu, yayasan memutuskan memecat AN," ungkapnya.
Pihak yayasan tak hanya melakukan pemecatan AN dan menunjuk plt. kepala MTs, tapi juga menggandeng psikolog untuk melakukan pendampingan para korban agar tak trauma.
"Psikolog akan melakukan healing atau pemulihan emosional untuk memperkuat diri. Sehingga, anak-anak kembali bisa seperti semula, semangat belajar," tuturnya.
Langkah ini dilakukan karena 15 siswa tersebut masih membutuhkan 4-5 bulan belajar sebelum mereka lulus.
"Hal ini juga yang menjadi pertimbangan kami untuk memecat AN," terangnya.
Ali mengungkapkan, AN sudah 7 tahun menjabat kepala MTs. Namun, baru kali ini ia melakukan kekerasan kepada siswa didik.