Inflasi Desember 2022 di Kota Kediri Terkendali, BPS: Waspadai Kenaikan BBM pada 2023
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Senin, 16 Januari 2023 14:28 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kediri pada Desember 2022 masih berada dalam level terkendali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, tercatat tingkat inflasi sebesar 0,59 persen secara mtm atau sebesar 5,76 persen secara yoy saat itu.
Plh Kepala BPS Kota Kediri, Adenan, mengatakan bahwa posisi Kota Kediri berada pada urutan kedua terendah setelah Probolinggo, apabila dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Timur berdasarkan inflasi yoy.
BACA JUGA:
Uji Coba Makan Siang Gratis di Kediri, Banyak Siswa Minta Tambah Sambal ke Bupati Dhito
Bupati Dhito Berharap Koi Jadi Ikan Hias Identik Kabupaten Kediri
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 7 Catat Okupansi Penumpang KA Melonjak 122 Persen
Wujudkan SDI, Bappeda Kota Kediri Gelar Rakor Bersama BPS
"Komponen bahan makanan pada bulan Desember mengalami inflasi yoy sebesar 4,43 persen dan inflasi mtm sebesar 2,58 persen. Selain itu kelompok energi juga mengalami inflasi yoy sebesar 16,13 persen dan inflasi mtm sebesar 0,12 persen," ujarnya, Senin (16/1/2023).
Ia menyebut, ada sepuluh komoditas utama penyumbang inflasi mtm pada Desember 2022 di Kota Kediri, yakni: beras mengalami inflasi sebesar 0,109 persen; daging ayam ras inflasi sebesar 0,090 persen; telur ayam ras inflasi sebesar 0,088 persen.
Kemudian, cabai rawit inflasi sebesar 0,072 persen; emas perhiasan inflasi sebesar 0,056 persen; minyak goreng inflasi sebesar 0,040 persen; terong inflasi sebesar 0,030 persen; pecel inflasi sebesar 0,022 persen; jagung manis inflasi sebesar 0,022 persen; serta tomat inflasi sebesar 0,022 persen.
Di samping sebagai pendorong inflasi, kata Adenan, terdapat pula sepuluh komoditas utama penghambat inflasi, antara lain: tongkol diawetkan mengalami deflasi sebesar -0,028 persen; buah naga deflasi sebesar -0,025 persen; jeruk deflasi sebesar -0,023 persen.
Lalu, ayam hidup deflasi sebesar -0,010 persen; apel deflasi sebesar -0,006 persen; salak deflasi sebesar -0,004 persen; melon deflasi sebesar -0,003 persen; kangkung deflasi sebesar -0,003 persen; kopi bubuk deflasi sebesar -0,003 persen; serta buah pir deflasi sebesar -0,002 persen.
Berdasarkan data tersebut, Adenan mengemukakan beberapa hal yang patut diwaspadai pada Januari 2023, yakni terkait kenaikan harga BBM yang mengakibatkan persediaan barang dan penyesuaian harga pada komoditas pabrik mengalami kenaikan akibat penyesuaian biaya transportasi.