5 Wartawan Dikeroyok Oknum Anggota Ormas saat Liput Proses Penyegelan Diskotek IBIZA Surabaya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Rusmiyanto
Sabtu, 21 Januari 2023 03:03 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lima wartawan yang sedang melakukan peliputan proses penyegelan Diskotek IBIZA oleh Pemprov Jatim, menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota organisasi kemasyarakatan (ormas), Jumat (20/1/2023) siang.
Diskotek yang berada di Lantai 5 Gedung Andikan Plaza Jl. Simpang Dukuh Surabaya itu disegel oleh Satpol PP dan DPMPTSP Jatim karena belum mengantongi izin.
BACA JUGA:
Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
Simpan 17 Butir Pil Koplo, 2 Pemuda Diamankan Tim Turjawali Polrestabes Surabaya
Info BMKG Rabu 18 September: Jatim Cerah, Surabaya Panas Menyengat hingga Segini
Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
Pengeroyokan dan intimidasi itu menimpa Firman (wartawan Inews), Anggadia (beritajatim.com), Rofik (Lensaindonesia), Ali (Fotografer Inews), beserta Didik (Fotografer Antara).
Rofik menceritakan, pengeroyokan itu berawal saat dirinya bersama Anggadia dan Firman hendak naik ke lantai lima untuk mewawancarai pihak dinas yang melakukan penyegelan. Namun saat di depan lift, ada seorang wanita yang menghalangi wartawan untuk naik ke atas.
Menurutnya, wanita yang menghalangi wartawan itu meminta rekan media sambil berteriak untuk menemui Wahyu yang disebut sebagai Direktur Diskotek IBIZA. Namun, permintaan itu tak digubris oleh awak media.
"Kami tidak boleh naik ke lantai atas. Padahal rencana wawancara doorstop dengan pihak kedinasan Pemprov Jatim yang sedang melakukan penyegelan," ujar Rofik, Jumat (21/1/2023).
"Kami ingin wawancara dengan pihak dinas terkait proses penyegelan, bukan wawancara dengan pihak manajemen diskotek," timpal Anggadia.
Beberapa saat setelah awak media menolak permintaan wanita tersebut untuk menemui Wahyu, sejumlah anggota ormas mulai berdatangan dan melakukan tindakan anarkis.
Didik adalah salah satu wartawan yang menjadi korban pemukulan dalam insiden tersebut. Ia ditendang di bagian kaki dan dipukul pakai helm. Sedangkan wartawan lain ada yang dipukul di bagian kepala hingga dilempar kursi.