Ponselnya Dirampas, Siswa SD Kelas 6 di Surabaya Lawan Pelaku hingga Terjungkal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ponselnya Dirampas, Siswa SD Kelas 6 di Surabaya Lawan Pelaku hingga Terjungkal

Editor: Siswanto
Wartawan: Rusmiyanto
Selasa, 24 Januari 2023 18:48 WIB

Tangkapan layar rekaman CCTV aksi penjambretan yang dilakukan Imam Syafii terhadap siswa SD di Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Aksi heroik yang dilakukan siswi sekolah dasar kelas 6 saat melawan pelaku penjambretan yang sedang merampas ponselnya, patut diapresiasi.

Dalam video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut, memperlihatkan seorang pria yang diketahui bernama Imam Syafii (42) asal Putat Jaya Gang Pasar, Sawahan, Surabaya, sedang melakukan perampasan ponsel milik seorang pelajar.

Aksi perampasan tersebut, terjadi di Dukuh Kupang Gang 16 Surabaya, Sabtu (21/1/2023) sekitar pukul 11 WIB. Saat itu, dalam rekaman kamera CCTV juga memperlihatkan 7 pelajar siswi sedang asik nongkrong, di sekitar tempat sekolah, setelah jam pelajaran selesai.

Pelaku yang menggunakan motor Honda Supra, terlihat melintas di seberang jalan tersebut. Kemudian, pelaku menghampiri salah satu siswa yang saat itu sedang bermain ponsel.

Tersangka sempat mengeluarkan pisau dari celana dan menodongkan ke salah satu pelajar sambari merampas ponsel.

Ternyata, aksi perampasan tersebut, tidak membuat korban yang berinisial DMW (12) pelajar SDN Putat Jaya I Kelas 6 itu ketakutan. Malah pelajar tersebut, dengan beraninya melawan pelaku dengan menggunakan tas ransel dan melempar batu.

Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Moh Irfan membenarkan kejadian perampasan ponsel tersebut, pihaknya juga telah berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku dari hasil rekaman CCTV.

“Benar kami berhasil melakukan penangkapan kepada pelaku perampasan ponsel setelah berhasil terindikasi identitas dari rekaman CCTV,” ujarnya, Selasa (24/1/2023).

Irfan mengatakan, dari pengakuan pelaku, dirinya nekat melakukan aksi perampasan tersebut, karena kepepet tidak punya uang untuk membayar listrik.

“Pelaku sudah 2 minggu tidak jualan bakso karena tidak punya modal, dan rencana ponsel hasil perampasan akan dijual untuk membayar listrik,” tambah Irfan.

Sementara itu, pelaku Imam Syafii juga mengaku, dirinya gelap mata karena selama dua minggu tidak bisa berjualan bakso.

“Saya kehabisan modal jualan bakso karena sepi, dan saya tidak mendapatkan bantuan BLT ataupun permodalan KUR dari kelurahan, padahal sudah mengajukan, sehingga nekat,” tuturnya. (rus/sis) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video