Tegas! Wali Kota Kediri Tak Beri Ruang Bagi Pelaku Pelecehan Seksual | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tegas! Wali Kota Kediri Tak Beri Ruang Bagi Pelaku Pelecehan Seksual

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 14 Februari 2023 17:22 WIB

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (tengah) saat sambutan dalam acara pembinaan peningkatan pelayanan pendidikan. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - memberikan arahan kepada kepala SMP dan sederajat se-Kota Kediri dalam acara pembinaan peningkatan pelayanan pendidikan di aula dinas pendidikan setempat, Selasa (14/2/2023).

Saat memberikan arahan, wali kota yang karib disapa Mas Abu itu meminta ada mitigasi untuk permasalahan dunia pendidikan di Kota Kediri.

"Seharusnya kita sering ketemu seperti ini, untuk menyamakan persepsi, menuangkan ide-ide kreatif untuk memajukan pendidikan di Kota Kediri," ujarnya.

Ia menyontohkan soal penahanan ijazah oleh pihak sekolah. Ia menekankan agar hal itu tidak dilakukan oleh lembaga pendidikan. Sebab, Pemerintah Kota Kediri sudah mencarikan jalan keluarnya.

“Untuk yang negeri urusannya sama saya. Kalau yang swasta nanti urusannya sama dinas pendidikan. Sampaikan saja kalau ada yang tidak mampu bayar, biar kami (Pemkot Kediri) selesaikan. Jangan bikin mental anak drop karena ijazahnya ditahan,” tegasnya.

Selanjutnya, Wali Kota Abu Bakar juga mengingatkan tentang banyaknya sekolah yang menyelenggarakan perpisahan. Ia menyarankan beberapa solusi, di antaranya adanya subsidi silang untuk menanggung biaya perpisahan murid yang tidak mampu.

“Tidak perlu jor-joran di hotel misalnya. Perpisahan itu yang penting berkesan. Contoh mau pinjam balai kelurahan, balai kota, atau aula dinas pendidikan. Boleh, silakan,” paparnya.

Terkait dengan permasalahan pelecehan seksual kepada anak didik, ia meminta untuk tidak menutup-nutupi kasus tersebut. Siapa pun pelakunya, akan langsung berhadapan dengan hukum.

Ia meminta agar sekolah dan dinas pendidikan segera mencari solusi pencegahannya. "Bapak-Ibu Kepala Sekolah harus mengecek kegiatan ekstra kurikulernya. Juga harus menyusun sex education agar siswa tahu mana batas yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Serta tidak memberi kesempatan momen guru maupun pelatih dengan murid untuk berdua," urainya.

Mas Abu juga berharap korban pelecehan berani speak up. "Harus dipikirkan juga bagaimana memperbaiki mental korban pasca pelecehan," katanya.

Terakhir, ia mengingatkan untuk menanamkan sikap toleransi. Serta mengajak bersama-sama untuk memperbaiki pendidikan di Kota Kediri.

"Pendidikan itu dinamis. Anak-anak tidak boleh dipaksa. Jangan diberi PR, biar belajar hal lain. Saya ingin SDM kita handal dan siap berkompetisi dengan siswa negara lain. Mengingat, Kota Kediri bersiap menjadi kota besar dengan adanya bandara," tutupnya.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Marsudi, koordinator SD tiap kecamatan, pembina TK, serta pengawas dan penilik. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video