ICIS: Menolak Timnas Israel U20 Itu Amanat Konstitusi
Editor: Redaksi
Jumat, 24 Maret 2023 23:07 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Polemik di tengah-tengah masyarakat dalam menyikapi laga tanding Timnas Israel yang akan mengikuti Piala Dunia U20 di Indonesia terus menggelinding. Banyak pihak yang pro dan kontra merespon hal itu.
Wakil Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Khariri Makmun mengatakan berbagai kalangan saat ini menanti ketegasan pemerintah Indonesia agar menolak Timnas Israel. "Momentum ini adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk mempertegas sikapnya sebagai negara yang mendukung kemerdekaan Palestina dengan pendekatan two states solution," ujarnya.
BACA JUGA:
Setahun Tragedi Genosida, API Palestina Jatim Bakal Gelar Aksi di Surabaya dan Malang
Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar
[HOAKS] Cina dan Israel Bekerja Sama untuk Menghapus Agama dan Pancasila di Indonesia
Menurut Khariri, Indonesia sejatinya dalam pendekatan kebijakannya meyakini bahwa two states solution atau solusi dua negara menjadi satu-satunya cara untuk merealisasikan perdamaian sekaligus meredam konflik yang terjadi di Palestina dan Israel. "Jika persoalan ini dikembalikan pada khittahnya, mestinya polemik yang ada tidak akan menjadi berkepanjangan seperti sekarang," ujar Khariri.
Menurut pengasuh Pesantren Algebra di Bogor ini, bagi Indonesia, isu Palestina merupakan hal krusial bagi diplomasi perdamaian yang dijalankan Indonesia di dunia internasional. Penyelesaian isu tersebut dipandang penting sebagai upaya menciptakan stabilitas kawasan, tidak saja di Timur Tengah, tapi juga bagi dunia.
"Oleh karenanya, sudah tepat bagi para pemimpin Indonesia dalam beberapa forum internasional mendorong seluruh pihak untuk memberikan perhatian ekstra bagi isu perdamaian antara Palestina dan Israel dengan memperhatikan asas keadilan dan perdamaian abadi serta berlandaskan solusi dua negara," ujarnya.
Simak berita selengkapnya ...