Mantan Bupati Probolinggo Dipindah ke Lapas Surabaya, Ada Apa? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mantan Bupati Probolinggo Dipindah ke Lapas Surabaya, Ada Apa?

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Senin, 17 April 2023 19:26 WIB

Mantan Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin, saat dipindah ke Lapas Surabaya.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com memindah satu narapidana kasus tindak pidana korupsi dari Rutan Kelas I Surabaya ke Lapas Kelas I Surabaya setelah vonis kasasinya dinyatakan berkekuatan hukum tetap. Ia adalah mantan Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin (HA).

"Pemindahan ini merupakan hal yang biasa. Dipindah untuk program pembinaan yang lebih optimal, karena yang bersangkutan statusnya telah menjadi narapidana,” kata Kepala , Imam Jauhari, Senin (17/4/2023).

Ia menyebut, putusan kasasi HA yang telah berkekuatan hukum tetap diterima pihak rutan sekitar dua pekan lalu. Karena tidak ada upaya hukum lanjutan, maka mengajukan pemindahan tempat penahanan.

“Untuk yang menentukan dieksekusi di Lapas Surabaya, Jaksa dari yang menentukan,” tuturnya.

Pria asal Pamekasan itu mengatakan bahwa HA akan mendapatkan program pembinaan lebih lanjut di sana. Karena sebagai tempat penahanan sementara, aspek pembinaan di rutan sangat terbatas.

“Kalau di rutan hanya ada bimbingan dan kegiatan, jika di lapas yang bersangkutan lebih bisa mengembangkan potensi karena programnya lebih banyak,” ujarnya.

Sementara itu, Karutan Surabaya, Wahyu Hendrajati, menjelaskan bahwa pihaknya menerima HA dari jaksa pada 14 Juli 2022. Dia ditahan di rutan yang terletak di Desa Medaeng itu karena masih menempuh upaya hukum lanjutan.

“Selama di sini, HA mengajukan banding dan kasasi,” ucapnya.

Hendra menjelaskan, bahwa sedianya HA akan dieksekusi pada Jumat pekan lalu. Namun, ada pemberitahuan untuk penundaan eksekusi.

“Akhirnya baru tadi siang sekitar pukul 12.00 WIB HA diantarkan Jaksa ke Lapas I Surabaya,” ungkapnya.

HA ditahan penyidik pada 31 Agustus 2021. Kemudian Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya memberikan vonis melalui putusan bernomor 8/Pid.SusTPK/2022/PN Sby tanggal 2 Juni 2022 dengan pidana penjara 4 tahun dan denda Rp. 200 juta subsider 2 Bulan.

HA mengajukan banding pada tanggal 8 Juni 2022, sedangkan jaksa , Arif Suhermanto mengajukan banding pada tanggal 9 Juni 2022. Sambil menunggu putusan banding, HA dipindahkan dari Rutan ke Rutan Kelas I Surabaya pada tanggal 14 Juli 2022.

Vonis Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 39/PID.SUS-TPK/2022/PT SBY tanggal 11 Agustus 2022, menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya.

Jaksa Arif Suhermanto lantas mengajukan kasasi pada Tanggal 2 September 2022. Vonis Mahkamah Agung 30K/PID.SUS/2023 Tanggal 31 Januari 2023 menolak kasasi Jaksa dan memperbaiki putusan Pengadilan Tinggi Surabaya menjadi pidana 4 tahun dan denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan.

Jaksa mengeksekusi Putusan Mahkamah Agung pada tanggal 17 April 2023 dan memindahkan HA ke Lapas Kelas I Surabaya. (cat/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video