43,7 Persen Warga Kota Batu Usia Produktif Alami Hipertensi
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Agus Salimullah
Minggu, 23 Juli 2023 17:24 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Warga Kota Batu usia produktif terdeteksi banyak yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, sebanyak 43,7% warga Kota Batu mengalami hipertensi. Demikian pula kabupaten dan kota lain dengan persentase yang berbeda-beda.
"Ya, tidak sedikit warga Kota Batu yang terdeteksi mengalami hipertensi. Kami melihat kabupaten dan kota lainnya di Jawa Timur cenderung sama," kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, Suzana Indahwati, Minggu (23/9/2023).
BACA JUGA:
Si Jago Merah Hanguskan Pembuatan Sangkar Burung di Kota Batu
Bisakah Daun Pepaya Menurunkan Hipertensi? Ini Faktanya
Pj Wali Kota Batu: Sang Pamong yang Tak Kenal Lelah
6 Pendaki dari Gresik Tersesat di Gunung Buthak Panderman
Berdasarkan laporan bulanan SPM di Kota Batu pada 2023 sampai dengan Juni, terdapat 20.375 penduduk yang mengalami hipertensi dari total 58,385 orang yang dilakukan deteksi dini penyakit tidak menular di puskesmas.
Suzana menjelaskan, hipertensi menjadi kasus paling banyak pada 2022. Hal tersebut banyak dipengaruhi perilaku berisiko, yaitu konsumsi gula, garam, dan minyak yang berlebih, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol.
"Peningkatan penemuan kasus hipertensi di masyarakat tidak lepas dari peningkatan upaya deteksi dini penyakit tidak menular yang dilaksanakan melalui di puskesmas serta posbindu di kelompok masyarakat, di sekolah, dan juga di tempat kerja, serta dalam kegiatan vaksinasi Covid-19," paparnya.
"Pemeriksaan tekanan darah secara sederhana bisa dilakukan oleh kader kesehatan maupun masyarakat awam, dengan catatan tetap perlu adanya pengawasan dari tenaga kesehatan," imbuhnya.
Ia menyebut, deteksi dini penyakit hipertensi ini perlu dilakukan minimal 1 kali dalam satu tahun. Apabila ditemukan adanya peningkatan, maka setiap bulan harus dipantau serta dilakukan tatalaksana untuk mengendalikan tekanan darah, agar tidak sampai menimbulkan komplikasi.