Tanah 3,5 Hektare di Kawasan JIIPE Diduga Diserobot, Abah Sueb Siap Tempuh Jalur Hukum
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Syuhud
Senin, 24 Juli 2023 15:50 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pengusaha dari Kota Pudak, Sueb Abdullah atau yang akrab disapa Abah Sueb, uring-uringan. Sebab, tanah miliknya di peta bidang Persil 35 DT 4 di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Gresik, tiba-tiba diuruk tanpa seizinnya atau bisa dibilang diserobot.
"Saya tidak terima. Sebab, tanah milik saya di kawasan JIIPE diuruk. Padahal, saya belum pernah menjual tanah itu. Tanah saya itu diserobot," ujarnya didampingi kuasa hukumnya, Abdullah dan Sholeh saat memberikan keterengan pers, Senin (24/7/2023).
BACA JUGA:
Tolak Dibangun Kantor PMII, Warga Gulomantung Setujui Pembangunan Klinik MWC NU di Lahan Pemerintah
Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
Menurut dia, tanahnya di kawasan JIIPE seluas 3,5 hektare. Tanah itu masih berupa tambak sejak 13 tahun silam.
Sejak ada proyek pembangunan kawasan JIIPE, tanah itu dibiarkan nganggur. Bahkan, Abah Sueb mengaku 3 bulan lalu tanah itu belum urukan. Masih berupa tambak.
Namun, ia mengaku kaget. Sebab, 2 minggu lalu ia melihat tanah miliknya sudah diuruk.
"Sudah hampir 100 persen yang diuruk. Tinggal sedikit yang belum diuruk," ungkapnya.
Abah Sueb juga belum tahu pihak mana yang menguruk lahan miliknya.
"Sampai saat ini saya belum tahu pihak mana yang tiba-tiba menguruk lahan milik saya. Tapi, yang saya tahu di kawasan JIIPE, ada pihak JIIPE, BKMS, dan Pelindo. Saya tegaskan saya tidak tahu siapa yang nguruk," paparrnya.
Lebih jauh, ia menyatakan bahwa tanah miliknya itu lokasinya di sekitar lahan proyek Smelter PT Freeport Indonesia (FI).
"Lahannya tak jauh dari lahan proyek Smelter," tegasnya.
Abah Sueb menyatakan bahwa, tanahnya seluas 3,5 hektar itu harga permeternya Rp 2 juta. Sehingga, tanah 3,5 hektar itu nilainya mencapai Rp 70 miliar.