Sempat Terbengkalai, Gudang Tembakau Kini Jadi Tumpuan Petani Tuban
Editor: Siswanto
Wartawan: Suwandi
Senin, 31 Juli 2023 22:26 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gudang penyimpanan tembakau di Desa Rayung, Kecamatan Senori, Tuban, kini menjadi tumpuan petani saat hasil panen tiba. Padahal, gudang tersebut sempat terbengkalai lantaran tak ada yang memanfaatkan.
Saat ini, gudang yang dibangun dari anggaran DBHCHT (dana bagi hasil cukai hasil tembakau) 2021 itu tampak ramai lalu lalang petani. Bahkan, rata-rata petani tembakau itu mayoritas dari kalangan milenial.
BACA JUGA:
Rumah di Tuban Terbakar, 1 Unit Mobil dan Motor Ikut Hangus
Peringati Hantaru 2024, Kantor ATR/BPN Tuban Gelar Donor Darah
Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
Kota Kediri Kembali Salurkan BLT, Pj Zanariah: Belanjakan yang Bermanfaat
Tentu para pemuda mudah bergerak karena ada sosok pelopornya, yakni Koptu Marinir Santoso. Meski di tengah kesibukannya berada di Kesatuan Batalion 1 Marinir Surabaya, tapi dia masih peduli terhadap para pemuda desa setempat.
Kepedulian Santoso berawal dari keprihatinannya saat pulang kampung dan melihat gudang yang kosong. Kemudian, pada saat itu hasil pertanian tembakau masih dijual ke tengkulak dari luar kota dan tanpa melalui proses penyimpanan.
Berdasarkan kondisi itulah, ia bergumam dalam hati hingga akhirnya mengajak para pemuda untuk bertani tembakau serta mengelola gudang yang lama kosong.
"Kelompok tani milenial yang tergabung ke wadah bernama Cahyo Santoso Tobacco. Alhamdulillah selama ini menyerap hasil panenan daun tembakau yang dihasilkan petani setempat," kata Santoso kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Ia bercerita, sebelum mengajak para pemuda memanfaatkan gudang terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah desa setempat. Pada saat meminta izin pada pemdes, bahwa gudang itu akan dijadikan sentra ekonomi penyerapan hasil panen tembakau. Lalu, hasil panen tersebut diolah atau dirajang dan dikemas sebelum nantinya di pasarkan.
"Sebelumnya petani selalu takut setelah panen melimpah, karena gudangnya tak berfungsi. Tapi kini keberadaan gudang penyimpanan tembakau itu benar-benar berfungsi. Dan dijadikan sentra kulaan hasil panen tembakau di Kecamatan Senori," paparnya.
Ia menambahkan, dalam mengelola sistem kerja di gudang penyimpanan tembakau tersebut ada 20 orang petani millenial. Mereka dibagi tugas mulai mengelola dain tembakau, termasuk bagian sisir gagang daun.