12 Karya Budaya Jatim Resmi Jadi WBTb Nasional, Gubernur Khofifah Bilang Begini
Editor: Sigit Endra
Wartawan: Devi Fitri
Selasa, 05 September 2023 14:02 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim Ahli WBTb Kemendikbudristek RI secara resmi menetapkan 12 Karya Budaya asli Jawa Timur sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Nasional dalam Sidang Penetapan WBTb Indonesia 2023 pada Kamis (31/8), di Jakarta. Penetapan ini menambah deretan panjang Karya Budaya asli Jatim yang terdaftar sebagai WBTb Nasional.
Rincian 12 karya budaya Jatim yang diakui sebagai WBTb Nasional adalah Jaranan Pegon yang berasal dari Tulungagung, Tari Ngremo Surabayan dari Surabaya, Lamongan dengan Jaran Jenggo, Kabupaten Pasuruan dengan Yadnya Karo Suku Tengger Brang Kulon, Tari Beskalan dari Kabupaten Malang, dan Nyadran Sawuran dari Bojonegoro .
BACA JUGA:
Jelang Hari Jadi Provinsi Jatim, Pj Gubernur Adhy Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Proklamator RI
Korban Begal di Surabaya Tolak Ajakan Damai Pelaku
Adhy Karyono Resmikan Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jawa Timur
Polisi Bongkar Motif Begal Perempuan di Surabaya
Kemudian Kota Probolinggo ada Kembang Lamaran, Brem Madiun dari Kabupaten Madiun, Tari Topeng Getak dari Pamekasan, Keket dari Situbondo, Manten Pegon dari Surabaya, dan Ngetung Batih dari Trenggalek .
Terkait hal ini, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada tim Kemendikbudristek RI dan tim ahli lainnya atas penetapan 12 karya budaya Jawa Timur sebagai WBTb nasional. Dimana, dua belas Karya Budaya ini merupakan hasil usulan dan presentasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bersama para maestro dan akademisi pada Rabu (30/8) lalu.
"Alhamdulillah, dari 12 usulan Karya Budaya, semuanya diterima dan ditetapkan sebagai WBTb Nasional. Tentu ini kabar yang sangat menggembirakan bagi warga Jatim," ujar Gubernur Khofifah pada Selasa (5/9).
"Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Jatim. Semoga hal ini menjadikan budaya di Jatim tetap lestari dan bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat melalui upaya pemajuan kebudayaan," lanjutnya.