Puluhan Tahun Diziarahi, Pusara Dibongkar Diyakini Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah
Editor: Sigit Endra
Wartawan: Syuhud
Kamis, 21 September 2023 13:24 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pembongkaran makam diduga ilegal oleh Muspika Kecamatan Manyar, di lahan Semen, lingkungan Perumahan Alam Bukit Raya (ABR), sekitar Telogo Dowo, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, mulai mendapatkan respon jamiyah.
Suryadi, warga yang tinggal di sekitar makam dibongkar meyakini bahwa itu adalah Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah.
BACA JUGA:
Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko
Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng
Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian
Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
"Saya sejak puluhan tahun tinggal di sekitar makam hingga sekarang tetap meyakini makam itu ada. Itu saya yakini makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah," ucap Suryadi kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (21/9/2023).
Menurut Suryadi, keberadaan makam itu sudah ada puluhan tahun. Sudah puluhan tahun pula makam itu setiap malam Jumat digunakan untuk istighosah.
"Makam yang kami yakini Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah itu juga menjadi jujukan para peziarah dari berbagai daerah," ungkap Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Duduksampeyan ini.
Suryadi lantas membeberkan kedatangan para peziarah yang sudah puluhan tahun singgah dan berdoa di sekitar Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah.
"Jadi, para peziarah ini setelah ziarah waliyullah di Gresik, ke Makam Kanjeng Sunan Giri, dan Syekh Maulana Malik Ibrahim, juga berziarah di Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah. Mereka biasanya memarkir kendaraan di sekitar Bundaran ABR lalu naik becak ke makam," tuturnya.
Karena banyaknya peziarah yang sudah puluhan tahun datang ke makam tersebut, banyak masyarakat sekitar yang meyakini bahwa Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah itu benar adanya.
"Makanya, saat ini pasca pembongkaran makan menjadi perbincangan para peziarah dan jamaah yang biasa setiap malam Jumat istighotsah di makam," beber Suryadi.
Suryadi mengakui pembongkaran itu lantaran ada sejumlah warga yang tak menghendaki keberadaan makam itu. Padahal banyak warga sekitar yang tidak mempersoalkan adanya keberadaan pusara yang diyakini Makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah itu.
"Jadi, memang saya akui ada beberapa orang yang mendorong agar makam itu dibongkar, sehingga beberapa bulan belakangan ini muncul polemik," jelasnya.