Melalui Program Makmur Menteri BUMN, Petrokimia Gresik Berhasil Makmurkan 21 Ribu Lebih Petani
Editor: Siswanto
Wartawan: Syuhud
Minggu, 24 September 2023 20:50 WIB
GRESIK, BANGSAINLINE.com - Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, Program Makmur yang diinisiasi oleh Pupuk Indonesia bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, yang direalisasikan oleh Petrokimia Gresik hingga akhir kuartal II 2023, berhasil memakmurkan 21.403 petani yang ada di beberapa daerah di Indonesia, melalui peningkatan produktivitas hasil panen.
Hal ini diungkapkan Dwi Satriyo pada Peringatan Hari Tani Nasional, Minggu (24/9/2023).
BACA JUGA:
Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste
Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian
Milenial Petrokimia Gresik Kampanyekan Pemupukan Berimbang di Sentra Tani Bawang Putih Tawangmangu
Petrokimia Gresik Sabet 4 Penghargaan di Indonesia Marketing Festival 2024
Menurutnya, selama Januari-Agustus 2023, Petrokimia Gresik telah merealisasikan program inisiatif Kementerian BUMN Republik Indonesia di lahan seluas 102.589 Hektar (Ha), atau sudah 104 persen dari target yang diamanahkan di sepanjang tahun 2023, yaitu 99.000 Ha.
"Alhamdulillah, Program Makmur yang merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, mulai dari bantuan modal, pendampingan budidaya, asuransi pertanian hingga jaminan pemasaran mampu meningkatkan hasil panen berbagai komoditas pertanian yang pada akhirnya mendorong kesejahteraan atau kemakmuran bagi para petani di negeri ini," ucapnya.
Ia menjelaskan, Program Makmur Petrokimia Gresik telah direalisasikan di beberapa provinsi. Antara lain, di Jawa Barat pada lahan seluas 8.534 Ha, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (14.043 Ha).
Kemudian, di Provinsi Jawa Timur (63.917 Ha), Bali dan Nusa Tenggara (9.138 Ha), Sumatera (2.738 Ha), dan Kalimantan (4.219 Ha).
Adapun komoditas yang menjadi sasaran Petrokimia Gresik terbanyak adalah padi di lahan seluas 44.495 Ha. Selanjutnya, tebu (35.481 Ha), hortikultura (10.093 Ha), jagung (8.301 Ha), dan kelapa sawit (4.219 Ha).