Pemakzulan Jokowi Menggema, Komposisi DPR RI: 314 Kursi Vs 261 Kursi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pemakzulan Jokowi Menggema, Komposisi DPR RI: 314 Kursi Vs 261 Kursi

Editor: MMA
Selasa, 24 Oktober 2023 08:00 WIB

MOMEN PENTING. Presiden Jokowi ketika mau sesi foto bersama dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Selasa (28/1/2020). Foto ini diabadikan seusai sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A), dari KOMPAS.com. A

"Itu perdebatan paling keren wapres sepanjang sejarah Indonesia, profesor doktor dan berpengalaman dua tahun. Dua tahun kok berpengalaman," sambungnya dikutip CNN.

Para ahli tata negara, ulama, ahli hukum, budayawan, seminan, pakar politik, akademisi, dan pengamat, tak terhitung jumlahnya yang menentang sikap politik . Terutama karena menkan Gibran. Sikap para ahli dan ulama itu bisa dirumuskan dalam pernyataan Rocky Gerung:

“Sebagai kepala keluarga baik. Tapi sebagai kepala negara sangat buruk,” kata pengamat politik dan ahli filsafat yang memag sangat rajin mengeritik itu.

Kekecewaan publik terus meluas. Di media sosial muncul berbagai protes dan juga meme yang beragama. Bahkan akun Twitter Gibran diserbu warganet. Mereka menyarankan agar Walikota Solo itu jangan tergoda, jangan mau dikan karena, baik usia maupun pemikirannya, belum matang. Mereka yang mengaku pendukung Gibran itu secara baik-baik menyarankan agar Gibran matang secara alami.

Tapi dan Gibran cuek bebek. Kini secara sayup-sayup mulai terdengar isu impeachment. Baik kepada sebagai presiden maupun Gibran sebagai walikota. Isu pemakzulan Presiden itu menggema bukan semata karena dianggap merusak tata kelola negara dan demokrasi tapi juga karena para elit parpol yang tidak mengusung khawatir menjadi korban praktik ketidakadilan dalam pilpres 2024. Alasannya, sebagai presiden masih mengendalikan berbagai institusi negara, termasuk institusi Polri dan TNI. Belum lagi para Pjs gubernur dan bupati serta walikota.

Tapi bisakah diimpeachment atau dimakzulkan? Bukankah para anggota DPR RI terdiri dari berbagai latar belakang partai yang orientasi politiknya – terutama Pilpres – berbeda-beda?

Dalam politik tak ada istilah tidak mungkin. Semua bisa terjadi, termasuk impeachment Presiden .

Kita bisa memetakan orientasi politik parpol dalam pilpres pada dua kategori.

Pertama, kategori Capres-Cawapres yang dudukung . Dalam kategori ini adalah capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran.

Pasangan diusung Partai Gerindra yang memiliki 78 kursi di DPR RI. juga diusung Partai Golkar (85 kursi), Partai Demokrat (54 kursi) dan PAN (44 kursi). Total 261 kursi.

Kedua, kategori Capres-Cawapres yang tidak didukung . Yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

AMIN – singkatan pasangan Anies dan Muhaimin - diusung oleh Nasdem yang memiliki 59 kursi di DPR RI. Selain Nasdem, AMIN juga diusung oleh PKB (58 kursi) dan PKS (50 kursi di parlemen). Total 167 kursi DPR RI.

Sementara pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh PDI Perjuangan yang memiiki 128 kursi di DPR RI. Pasangan ini juga diusung PPP yang memiliki 19 kursi DPR RI. Total 147 kursi DPR RI.

Total kursi Capres-Cawapres yang tidak didukung 314 kursi DPR RI. Memang dari partai pengusung capres- yang tidak didukung belum tentu punya nyali, kecuali Nasdem, PKS dan PDIP. Tapi jika membayangkan kemungkinan mereka jadi korban ketidakadilan pada Pemilu 2024 niscaya mereka bangkit. Harus diingat, sikap mendukung itu sendiri sejatinya sudah masuk kategori ketidakadilan. Karena seorang presiden harus netral dan obyektif dalam Pilpres.

Walhasil, secara matematika politik Presiden sangat mungkin untuk diipeachment. Karena jumlah anggota DPR RI yang pro hanya 261 kursi DPR. Sebaliknya, jumlah anggota DPR RI yang kemungkinan kontra sebesar 314 kursi DPR RI.

Wallahua’lam bisshawab.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video