Butet Diduga Dapat Intimidasi Lagi, Screenshot Ponsel Dilumpuhkan Beredar di Aktivis NU
Editor: Tim
Sabtu, 09 Desember 2023 13:37 WIB
YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Seniman populer Butet Kartaredjasa kembali menghebohkan. Ia diduga mendapat intimidasi lagi. Screenshot postingan akun Facebook seniman kondang Butet Kartaredjasa itu beredar luas.
Isinya sangat mengejutkan. “HP/WA DILUMPUHKAN. Mulai pagi ini akses komunikasi kepadaku sdg dilumpuhkan. Silakan yang mau kontak ke nomer rumah atau nomer bojo,” demikian bunyi status Butet di Facebook.
BACA JUGA:
45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi
Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi
Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru
50 Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
BANGSAONLINE juga mendapat kiriman screenshot unggahan tersebut dari tokoh muda NU Jakarta siang ini, Ahad (9/12/2023). Memang screenshot postingan akun Facebook Butet itu kini beredar luas, termasuk di ponsel para aktivis NU atau tokoh muda NU.
Butet bercerita, nomer ponselnya tiba-tiba tidak bisa dihubungi, termasuk pesan WhatsApp yang hanya centang satu pada Sabtu pagi, 9 Desember 2023. Dikutip Tempo, Butet menjelaskan gangguan komunikasi yang dia alami. Gangguan komunikasi itu ia alami sejak Sabtu dinihari pukul 03.00 WIB. Ketika ia terbangun.
Setelah dari kamar mandi, dia mengecek pesan WhatsApp. Tapi pesan WA-nya tidak berfungsi. Butet lalu memasukkan kode One Time Password atau OTP untuk login. Tapi gagal.
Pelumpuhan ponsel Butet itu diduga instimidasi lanjutan. Seperti diberitakan BANGSAONLINE, dua seniman Indonesia diduga mendapat intimidasi dari aparat kepolisian.
Mereka adalah seniman kondang Butet Kartaredjasa dan penulis naskah teater Agus Noor. Peristiwa tak mengenakkan itu terjadi saat mereka menggelar pertunjukan di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 1 Desember 2013.
Sebelum pertunjukan berlangsung, sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini tiba-tiba datang. Mereka meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.
“Bagi kami itu intimidasi,” kata Agus Noor, Senin (4/12/2023).
Simak berita selengkapnya ...