Iblis Akui Tuhan Allah, Era Nabi Adam Tak Ada Larangan Mencuri, Tafsir Al-Quran HARIAN BANGSA
Editor: MMA
Minggu, 10 Desember 2023 06:00 WIB
Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'i
Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr KH A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Abiya: 25. Selamat mengikuti.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Khotmil Quran dan Santunan Anak Yatim Awali Rangkaian HUT ke-10 BANGSAONLINE
KEIMANAN SAMA, SYARI’AH BOLEH BERBEDA
AL-ANBIYA : 25
TAFSIR
Ayat sebelumnya bertutur tentang keimanan kepada Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya. Tuhan yang sah disembah, sedang Tuhan selain-Nya tidak pantas dan tidak memenuhi syarat. Tuhan Allah SWT ini memberi kriteria tentang Diri-Nya, yakni sebagai Dzat yang mencipta dan berkuasa. Lalu… apa ada yang bisa mencipta selain Dia? Apa ada yang maha kuasa selain Dia?
Ayat kaji ini melanjutkan pesan-Nya tentang Tuhan, bahwa Tuhan alam semesta ini, sejak dulu ya cuma SATU, Allah SWT saja, lain tidak. Di alam langit sono, sebelum bumi ini dihuni manusia, Iblis saja bertuhan kepada Allah SWT. Iblis mengakui, bahwa Dia, Allah adalah Tuhannya, adalah Rabbnya.
Simak berita selengkapnya ...