Jelang Penyusunan RPJPD dan RPJMD, Pemkot Kediri Gelar Kegiatan ini | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jelang Penyusunan RPJPD dan RPJMD, Pemkot Kediri Gelar Kegiatan ini

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 12 Desember 2023 22:01 WIB

Para narasumber saat menyampaikan paparan di Forum diskusi Creative Talk and Gathering. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot melalui badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) menggelar forum diskusi Creative Talk and Gathering menjelang penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Selasa (12/12/2023).

Acara bertajuk 'Meng-Aktivasi : Kolaborasi Menuju Kota Kreatif' itu dihadiri oleh 40 peserta dari OPD dan pelaku ekonomi kreatif (E-kraf) di Kota Tahu. Bappeda Kota menghadirkan 3 narasumber yakni, Arief Priyono salah satu pegiat komunitas kreatif di Kota , Dias Satria sebagai Founder Jagoan Indonesia, dan Arif Bawono Surya Founder Let's Play Indonesia.

Kepala Bappeda Kota , Chevy Ning Suyudi, dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya di akhir tahun ini hingga 2024 memiliki tugas untuk menyusun RPJPD untuk 2025-2040. Selain itu, dengan pergantian Wali Kota pada 2024 dan masa kekosongan kepala daerah pada 2025, Bappeda harus melakukan penyusunan RPJMD untuk masa transisi itu.

"Seharusnya pergantian Walikota dilakukan tahun 2024, tapi karena ada Pilkada serentak pelantikan Walikota baru bisa dilaksanakan diperkirakan pada bulan Februari hingga April 2025. Jadi kami harus mengisi kekosongan perencanaan di tahun 2025 dengan Rencana Pembangunan Masa Transisi," urai Chevy.

Dengan keadaan tersebut, ia merasa perlu melakukan diskusi untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak termasuk pelaku E-kraf dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD. Sejak 2015, Bappeda Kota telah memprediksi jika kedepan Kota akan berubah dari Kota industri pengolahan menjadi Kota Ekonomi berbasis jasa.

"Dulu sudah kita prediksi di tahun 2015. Perubahan itu semakin nyata saat Pemerintah Pusat mengumumkan pembangunan Bandara Dhoho dan jalan tol sebagai salah satu proyek strategis nasional. Jadi mau tidak mau kita harus berubah ke ekonomi berbasis jasa," ujarnya.

Meskipun Pemkot tidak memungkiri jika memiliki kekhawatiran bernasib sama dengan kota-kota lain yang dilalui jalan tol. Di mana beberapa titik - titik transit berupa wisata kuliner menjadi sepi dikarenakan beroperasinya jalan tol.

"Kita pasti punya kekhawatiran itu. Tapi kita tetap optimis karena sudah melakukan perubahan sejak 10 tahun yang lalu. Seperti pembangunan beberapa perguruan tinggi negeri, pondok pesantren yang membuat Kota menjadi kota tujuan bukan hanya kota transit," kata Chevy.

Ia berharap dari kegiatan diskusi yang digelar, para pelaku E-kraf dapat memberikan masukan yang sesuai dengan RPJPD tahun 2025 hingga 2040 untuk menuju Kota perdagangan dan jasa.

Sebagai pelaku E-kraf di Kota , Arief Priyono menyarankan pentingnya pemerintah daerah melakukan pemetaan industri kreatif di Kota . Sehingga orang di luar Kota mengetahui apa yang diinginkan jika sedang berkunjung di Kota .

"Kita perlu melakukan pemetaan dan analisis mana saja karya-karya terbaik di Kota dari sisi industri kreatif dan kita perlu database yang mudah dijangkau semua orang," ucapnya. 

Jika sudah terkoneksi dengan database pemerintah dapat membuat kurikulum yang baik untuk melakukan edukasi membangun industri kreatif. Setelah semuanya telah dilakukan, pemerintah dapat menyaring ide-ide dari pelaku industri kreatif lalu dikurasi dan diwujudkan melalui festival industri kreatif tahunan.

"Kita lihat industri kreatif seperti di Kota Bandung, Jakarta, Yogyakarta bisa besar dan di kenal luas seperti sekarang karena ada peran pemerintah. Kami harap Pemkot juga melakukan hal yang sama jika ingin memperbanyak action di dunia industri kreatif," harapnya. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video