Tertinggi di Indonesia, Khofifah: Petani Milenial Jadi Indikator Inovasi dan Kreativitas
Editor: Arief Rahardjo
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 21 Desember 2023 20:12 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Petani millennial di Jawa Timur menjadi yang terbanyak dan menduduki peringkat pertama nasional.
Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 oleh BPS Pusat, jumlah para petani di Jatim mencapai 971.102 orang, atau sebesar 15,71 persen dari total petani se-Indonesia sebanyak 6.183.009 orang.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim Terima Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste di Grahadi
Di Rakerkonas Apindo ke-33, Pj Gubernur Jatim Dukung Tumbuhnya Dunia Usaha
KPU Jatim Sebut Berkas Pendaftaran Khofifah-Emil Lengkap, Besok Dijadwalkan Periksa Kesehatan
Pembukaan GIIAS 2024, Adhy Karyono Sebut Ekspor Industri Otomotif Jatim Tembus 117,6 Juta USD
Jumlah tersebut, mengungguli Provinsi Jawa Tengah, yaitu sebanyak 625.807 petani, Jawa Barat sebanyak 543.044 petani, Sumatera Utara sebanyak 361.814 petani.
Kemudian, Sumatera Selatan 340.436 petani, Lampung 337.487 petani, Sulawesi Selatan 272.817 petani, NTB 225.483 petani, NTT 225.185 petani dan Aceh 222.879 petani.
Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berterima kasih atas semangat milenial Jatim untuk berkarya di sektor pertanian.
Data petani millennial ini, menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian di Jatim, sekaligus menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang dapat menciptakan pertanian modern, produktif dan berkelanjutan.
“Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 BPS Pusat, Alhamdulillah petani millennial (berusia 19-39 tahun) di Jatim mencapai 15,71 persen dari total Indonesia atau terdapat 971.102 orang. Dan ini merupakan tertinggi di Indonesia,” ungkapnya, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (21/12/2023).
Gubernur Khofifah mengungkapkan, jumlah petani ini, juga menunjang posisi Jatim yang merupakan lumbung pangan nasional untuk support 16 provinsi di wilayah Indonesia Timur.
Hal ini, membuat Jawa Timur selama 4 tahun berturut-turut, sebagai produsen padi tertinggi diantara seluruh provinsi di Indonesia.