Mengaku Khilaf, Dua Pendemo Buang Sampah Minta Maaf ke Bupati dan Warga Sidoarjo
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Mustain
Sabtu, 23 Desember 2023 00:19 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dua orang peserta demo protes biaya ritasi TPA Griyo Mulyo Jabon, dengan aksi membuang sampah di depan Pendapa Delta Wibawa, Rabu (20/12/2023) lalu, merasa menyesal dan mengakui kesalahannya.
Kedua pendemo ini, Muhammad Sadli (pengurus TPS3R Desa Sruni Gedangan) dan Sholeh (pengurus TPS3R Desa Prasung Gedangan). Mereka meminta maaf kepada bupati dan masyarakat Sidoarjo.
BACA JUGA:
Siang-Malam, Plt Bupati Sidoarjo Sisir Warga yang Butuh Bantuan
Stan Terbakar, Pedagang Pasar Krian Terima Bantuan dari Pemkab Sidoarjo
Salurkan Bantuan Pangan, Plt Bupati Sidoarjo Ajak Orang Tua Berperan Cegah Stunting
Peresmian Flyover Djuanda, Presiden Jokowi Minta Pemkab Sidoarjo Terus Tingkatkan Pembangunan
Keduanya menyesal dan mengaku khilaf saat menemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo Bahrul Amig, Jumat (22/12/2023).
Sadli menyatakan, dirinya memang ikut demo bersama puluhan orang penggeledek sampah, pada Rabu (20/12/2023) lalu.
Ia mengakui tindakan buang sampah di depan pendapa tersebut salah. Karena itu, pihaknya meminta maaf kepada bupati dan masyarakat Sidoarjo.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa ketika mereka, para pendemo menumpahkan sampah. Saya sudah berusaha memberitahu para penggeledek sampah yang lain untuk tidak melakukan aksi anarkis tersebut," tuturnya.
Sadli juga menyatakan akan mengundurkan dari keanggotaan Gabungan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi) lantaran tindakan anarkis kemarin tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Hal senada disampaikan Sholeh yang menyatakan dirinya juga ikut demo dan membawa gerobak isi sampah. Bahkan juga ikut menumpahkan di halaman Pendapa Delta Wibawa.
“Saya benar-benar tidak menduga dan tidak menyangka kalau terjadi seperti itu. Soalnya yang dulu itu bisa terkoordinir dengan baik. Namun, yang kejadian kemarin tidak terkontrol lagi,” ungkapnya.