Ketahui 6 Orang Ini Dilarang Konsumsi Jahe, Simak Penjelasannya
Editor: Annisa'a Ambarnis
Sabtu, 30 Desember 2023 07:30 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jahe merupakan tanaman herbal yang kaya manfaat untuk tubuh. Jahe dapat diolah menjadi wedang jahe yang berguna untuk menghangatkan badan ketika cuaca sedang dingin atau hujan.
Berikut 6 orang yang dilarang konsumsi jahe:
BACA JUGA:
Cara Membuat Kue Putu Ayu Manis Gurih
Cara Membuat Kue Bolu Pandan Enak dan Praktis
Harga Emas Antam Hari Ini 17 September 2024
Resep Puding Roti Tawar Pisang Lezat dan Praktis
1. Ibu hamil
Dilansir dari WebMD, ibu hamil sebelum melahirkan sebaiknya tidak disarankan mengonsumsi jahe. Hal tersebut dikarenakan jahe dapat meningkatkan kemungkinan risiko pendarahan, terutama saat proses persalinan berlangsung.
2. Penderita hemofilia
Dilansir dari WellandGood, hindarilah mengonsumsi jahe bagi penderita hemofilia atau kondisi darah tidak bisa membeku dengan baik.
Hal itu dikarenakan jahe memiliki sifat antikoagulan atau pengencer darah, sehingga dapat meningkatkan risiko pendarahan.
3. Orang yang akan menjalani operasi
Bagi seseorang yang akan menjalani operasi atau pembedahan, sebaiknya tidak mengonsumsi jahe.
Jahe dapat memperlambat pembekuan darah yang berakibat pada pendarahan.
Sebaiknya, hentikan mengonsumsi jahe setidaknya dua minggu sebelum jadwal operasi.
4. Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah
Jahe dapat memperlambat pembekuan darah sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan dengan obat pengencer darah.
Apabila kombinasi tersebut dikonsumsi, akan mengakibatkan peningkatan risiko pendarahan.
5. Orang yang mengonsumsi obat hipertensi
Seseorang yang mengonsumsi obat hipertensi atau penurun tekanan darah, sebaiknya tidak mengonsumsi jahe.
Jahe dapat memicu terjadinya penurunan tekanan darah seseorang, sehingga berisiko tekanan darah atau detak jantung tidak teratur.
6. Orang yang mengonsumsi obat diabetes
Bagi seseorang yang mengonsumsi obat diabetes atau kencing manis, sebaiknya tidak mengonsumsi jahe.
Jahe dapat menurunkan gula darah yang mengakibatkan peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia atau gula darah rendah.
(ans)