4 Tokoh Dunia Paling Banyak Ditangisi Manusia saat Wafat, Ada Tokoh Indonesia?
Editor: M MAS'UD ADNAN
Jumat, 12 Januari 2024 09:26 WIB
Saat Gus Dur wafat, Mahfud mengaku sedang berada di rumah dinasnya (Mahkamah Konstitusi), menerima tamu, KH Ahmad Hasyim Muzadi dan Choirul Anam. Ia langsung mengakhiri pertemuan dan bergegas menuju RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, tempat Gus Dur wafat.
“Begitu (sampai), ribuan orang sudah ribuan orang menutupi jalan. Semua lantai rumah sakit penuh orang menangis, meraung-raung” tutur Mahfud MD.
Ketika jenazah Gus Dur dibawa dari Rumah Sakit ke Ciganjur, tutur Mahfud, orang-orang di pinggir jalan menyambut. Mereka menangis dan sebagian berteriak Gus Dur...Gus Dur.
“Di pinggir jalan orang berteriak-teriak, Gus Dur, Gus Dur, Gus Dur,” kata Mahfud.
“Saya menyaksikan sendiri,” tutur Mahfud MD yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konsitusi (MK).
Ayatullah Rohullah Khomeiny. Foto: khamenei.ir
Besok paginya, Mahfud terbang dari Jakarta ke Surabaya naik pesawat kepresidenan bersama Presiden SBY mengantar jenazah Gus Dur.
“Yang kemudian sekarang (jenazahnya) ada di depan bapak ibu, di sebelah kanan saya ini," katanya.
Mahfud menyaksikan, di pinggir jalan, mulai dari lapangan terbang Juanda Sisdoarjo (Surabaya) hingga Tebuireng Jombang dipenuhi manusia. Bahkan anak-anak sekolah di pinggir jalan mengibarkan bendera merah-putih menyebut Gus Dur...Gus Dur....Gus Dur.
Bahkan sampai sekarang, sudah 14 tahun, masyarakat masih memperingati haul Gus Dur di mana-mana.
“(Setelah Gus Dur itu), saya tidak membaca lagi tokoh sebanyak itu ditangi oleh rakyat,” kata Mahfud MD. Dan yang meratapi kepergian Gus Dur, tegas Mahfud, bukan hanya umat Islam. Tapi juga kelompok masyarakat non Islam, seperti penganut Konghucu, Kristen, dan sebagainya.
“Dan itu mungkin contoh seperti dalam al-Quran,” kata Mahfud sambil mengutip surat Al-Baqarah ayat 154: Wa lā taqụlụ limay yuqtalu fī sabīlillāhi amwāt, bal aḥyā`uw wa lākil lā tasy'urụn
Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; tapi (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (MMA)