Simak Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Menurut Ahli
Editor: Annisa'a Ambarnis
Sabtu, 20 Januari 2024 09:15 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Makanan pedas kian hari semakin disukai oleh anak-anak muda. Makanan pedas terasa sangat menantang karena menyediakan level-level tertentu.
Amanda salah satu mahasiswa lulusan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyebutkan bahwa dirinya kerap mencicipi makanan pedas yang sering viral di media sosial, seperti ramyeon, tteokbokki, kimchi, odeng, bakso, seblak, soto, bibimpap, bakso asi, dan lainnya.
BACA JUGA:
Harga Emas Antam Hari Ini 6 Oktober 2024
Cara Membuat Nagasari Totol, Kue Tradisional yang Populer
Benarkah Jintan Hitam Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Resep Ubi Panggang Keju, Cocok untuk Jaga Kadar Gula Darah
"Kalau makanan Indonesia ya bakso, soto pokoknya makanan kuah. Itu wajib pakai sambel yang banyak, yang penting masih di batas kemampuanku," tutur Amanda.
Amanda mengaku, mulai menyukai makanan pedas karena terpengaruh oleh tontonan drama korea (drakor), sehingga dirinya ingin terus mencicipi makanan pedas baru lainnya.
"Makanan pedas itu menantang. Nah kebetulan saya suka drakor. Kan banyak tayangan di drakor yang nunjukin makanan Korea, dari situ saya jadi pengen nyoba. Kalau lagi pengen makan pedes, biasanya ke Lawson, Go Ramyeon, Dak Nalgae," tutur Amanda.
Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi selaku Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengatakan bahwa makanan pedas memiliki dampak buruk bagi tubuh, khususnya untuk orang yang mempunyai penyakit lambung.
Vilda mengatakan, penggunaan cabai instan pada makanan yang berlebihan akan meningkatkan produksi asam lambung (asam klorida HCl).
"Kalau makanan pedas dikonsumsi oleh orang yang punya penyakit lambung, apalagi perut masih kosong, itu bisa memperparah kondisi lambungnya. Karena meningkatkan produksi HCl," jelas Vilda.
Simak berita selengkapnya ...