Khofifah: Suara NU Suara Muslimat
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 21 Januari 2024 14:27 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa suara NU adalah suara Muslimat. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan pada peringatan Harlah Ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).
"Doa ibu adalah keramat, menembus langit luar biasa. Suara NU suara Muslimat, jaga persatuan nusa dan bangsa," katanya menyampaikan pantun di hadapan 150 ribu Muslimat NU yang menghijaukan GBK.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Bersama Gus Reza Lirboyo, Khofifah Minta Baca Al Quran Satu Hari Satu Juz dan Perbanyak Shalawat
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Khofifah juga menyatakan, GBK menjadi saksi bahwa NU menyejukkan hati. "Warna hijau tampak serasi, para ulama terus terpatri. Gelora Bung Karno menjadi saksi, kekuatan NU sejukkan hati," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pesan penting kepada segenap anggota Muslimat NU untuk terus berjuang secara tulus.
"Wahai Muslimat NU se-Indonesia teruskan berjuang tuk agama bangsa dengan tulus ikhlas lillahi ta'ala. Semoga Allah meridai perjuangan kita," ujarnya dengan melagukannya.
Ia juga berharap berkah dan rahmat serta menjadi ahli surga. "Duh Gusti kang Agung kang Moho Luhur, berkahilah kami, rahmatilah kami, jauhkanlah kami dari neraka-Mu, jadikanlah kami penghuni surga-Mu," lanjutnya.
Khofifah menyampaikan bahwa qariah yang melantunkan ayat suci Al-Qur'an surah An Nisa' ayat 9 dan dirijen ya Lal Wathan berasal dari PW MNU Maluku Utara. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) Muslimat NU berkembang secara merata.
"Artinya kualitas SDM Muslimat NU merata," katanya.
Khofifah juga menyampaikan bahwa Muslimat NU berkomitmen untuk menurunkan angka stunting secara nasional melalui pimpinan dan warga Muslimat NU se-Indonesia. Hal itu dilakukan dengan melantik dan mengukuhkan ibu asuh untuk menurunkan stunting hampir di semua provinsi. Upaya tersebut merupakan langkah untuk membangun penguatan kembali sesuai dengan target pemerintah untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen tahun 2024.
"Ibu-Ibu sanggup melakukan?" tanya Khofifah.
Simak berita selengkapnya ...