Terungkap Pola Uang Serangan Fajar untuk Gaet Suara Pemilih di Gresik, Tradisi Ampuh?
Editor: Novan
Wartawan: Syuhud
Rabu, 24 Januari 2024 09:55 WIB
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Masyarakat di Kabupaten Gresik punya cara lain untuk meraup untung pada momen pemilihan umum (pemilu) 2024.
Mereka memanfaatkan peserta pemilu, khususnya caleg yang membutuhkan suara di wilayah Gresik.
BACA JUGA:
Gegara Kampanye Tebus Murah Sembako, Bawaslu Kota Malang Tegur Paslon WALI
Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan
SK Turun, DPP PDIP Tunjuk Mujid Pimpinan DPRD Gresik
SK DPP PDIP untuk Pimpinan DPRD Gresik Definitif Belum Turun
BANGSAONLINE.com sempat mewawancarai sejumlah warga Kabupaten Gresik mengenai sikap politiknya dalam menentukan pilihan calon legislatif yang akan dicoblos pada 14 Februari.
Hasilnya, banyak warga yang mengaku akan mencoblos caleg yang memberikan serangan fajar (uang).
"Ini sudah tradisi, Mas, setiap musim coblosan (pilihan). Saya dan keluarga akan berikan hak pilih saya kepada yang kasih duit," ucap salah satu satu warga di daerah pemilihan Gresik 1 (Kecamatan Kebomas dan Gresik) kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (24/1/2024).
Senada dikatakan salah satu warga di Dapil Gresik 9 (Manyar dan Bungah). Menurutnya, serangan fajar atau uang yang diberikan calon kepada pemilih saat akan coblosan itu hal yang lumrah.
"Serangan fajar itu sudah biasa, Mas. Tak bisa dihindari oleh calon jika ingin terpilih," katanya.
Menurut ia, ada sejumlah trik yang dilakukan oleh calon kontestan untuk sama-sama menjaga kepercayaan dalam pemberian uang dan pencoblosan.
Misalnya, antara calon dan pemilih sepakat 1 suara seharga Rp100 ribu. Maka, pemberian uang dilakukan 2 kal. Yakni Rp50 ribu sebelum coblosan atau dikerap disebut uang muka, dan sisanya Rp50 ribu menjelang coblosan.
"Banyak, Mas, yang memakai cara itu. Mengapa? Karena kami khawatir dibohongi calon setelah kami coblos tak dikasih uang. Makanya kami minta di depan dan sebelum coblosan," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...