PWI Jatim Nobatkan Gubernur Khofifah Sebagai Tokoh Nasional Peduli Ekonomi Kerakyatan
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 02 Februari 2024 16:37 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah dinobatkan sebagai Tokoh Nasional Peduli Ekonomi Kerakyatan dari PWI Jawa Timur. Penghargaan tersebut diberikan dalam PWI Jatim Award yang berlangsung di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya, Kamis (1/2/2024) malam.
Apresiasi diserahkan langsung oleh Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, kepada Gubernur Khofifah dalam gelaran Prapanca Jazz 2024 sebagai bagian dari Opening Ceremony rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024. PWI Jatim Award digelar dalam rangkaian HPN 2024 dan HUT ke-78 PWI.
BACA JUGA:
Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
Di Ponpes Sabilun Naja Bojonegoro, Khofifah Didoakan KH Anwar Zahid 2 Periode
Di Haul ke-34 Syaikhuna KH Anwar Nur, Khofifah Berbagi Cerita soal Jatim Berkah
Penganugerahan tersebut dikarenakan Gubernur Khofifah dinilai sebagai tokoh yang konsisten dan kepeduliannya yang tinggi dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya terhadap kemajuan dan perkembangan perekonomian UMKM di Jawa Timur.
Atas diterimanya penghargaan ini, Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh insan pers yang selama ini telah membantu mengedukasi masyarakat. Utamanya berkaitan dengan program-program pembangunan, peningkatan ekonomi dan kesejahteran masyarakat.
"Terima kasih kepada seluruh kawan-kawan PWI di Jawa Timur. Kinerja dan sinergi yang luar biasa selama ini, karena semua informasi yang terdesiminasikan oleh insan media di Jatim khususnya berkaitan dengan program Reformasi Birokrasi (RB) berdampak," ujarnya.
Menurut dia, penyebaran program RB berdampak menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi kerakyatan di Jawa Timur. Setidaknya ada 4 program RB berdampak yang telah dimaksimalkan, yakni penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, maksimalisasi digitalisasi, dan memaksimalkan program aktual dari presiden.
"Kemiskinan ekstrem di Jatim turun secara ekstrem. Tahun 2021, kemiskinan ekstrim kita sebesar 4,4 persen dan per Maret 2023, jumlah kemiskinan ekstrem turun hingga menjadi 0,82 persen. Dan saya meyakini untuk September 2023 kalau keluar hasilnya akan turun lagi semoga mendekati nol persen. Mungkin di bulan Maret atau April ini keluar," paparnya.
Sementara itu dari segi investasi, gubernur menyebut adanya peningkatan penanaman modal asing dan dalam negeri yang sangat signifikan. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim di Triwulan IV 2023 mencapai Rp45 triliun dan total tahun 2023 mencapai 145 Trilliun.
Secara rinci capaian realisasi investasi tahun 2023 secara year on year (y-o-y) meningkat 31,5 persen dari tahun 2022. Peningkatan terjadi pada realisasi PMA yang mencapai 56,3 persen. Sementara untuk PMDN mencapai 14,7 persen.
"Selama 5 tahun terakhir PMA dan PMDN di Jawa Timur meningkat sangat signifikan. Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim tahun 2023 secara kumulatif sungguh luar biasa yakni mencapai Rp145,1 triliun," urai Khofifah.