Mengenang Hari Lahir Hadratussyaikh, Satu-satunya Ulama yang Sukses Menyatukan Umat Islam
Editor: M MAS'UD ADNAN
Rabu, 14 Februari 2024 09:14 WIB
Pengakuan Karl Von Smith ini menarik. Berarti Hadratussyaikh sangat arif dan mulia akhlaknya. Hadratussyaikh menghargai penganut agama lain. Hadratussyaikh tak mau mengusik keimanan penganut agama lain. Hadratussyaikh menghargai keyakinan yang dianut Karl Von Smith yang saat itu beragama Kristen.
Menurut Smith, Hadratussyaikh dalam berdialog tak pernah menyitir ayat al-Quran dan Hadits sebelum Karl Von Smith masuk Islam.
“Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari memahamkan kepada saya tentang Islam dari buku-buku yang pernah saya baca dan dari agama Nasrani yang pernah saya peluk,” kata Karl Von Smith seperti ditulis Muhammad Asad Syihab dalam bukunya Al-Allamah Muhammad Hasyim Asy’ari Wadli’u Istiqlali Indonesia (Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari Pejuang Kemerdekaan Indonesia). Buku ini diterjemahkan Zainur Ridlo. Diterbitkan Pustaka Tebuireng Jombang
Hadratussyaikh baru merestui Smith masuk Islam setelah merasakan keyakinannya bulat.
“Ketika itulah saya berniat memeluk agama Islam dan saya menyatakannya di hadapan beliau,” kata Karl Von Smith. Ia lalu mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Hadratussyaikh. Tentu disaksikan orang-orang Islam yang lain.
Ketika Karl Von Smith memeluk Islam, barulah Hadratussyaikh menyampaikan ayat al-Quran. “Ketika saya merasa puas dan dapat menerima Islam, setelah berkomunikasi selama 10 bulan, baru beliau (Hadratussyaikh) mulai menyampaikan sedikit dari ayat-ayat al-Quran dan Hadits-Hadits Nabi SAW yang penuh mutiara hikmah dan nasihat-nasihat. Sungguh benar-benar tertarik mendengar ayat-ayat Al-Quran dan kagum dengan ketinggian makna-maknanya, sehingga saya sangat merindukan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang ayat-ayat Al-Quran,” katanya.
Menurut Karl Von Smith, Hadratussyaikh memiliki kemampuan naluri tinggi. Hadratussyaikh bisa memahamkan kepada orang, dan mempunyai kemampuan menerangkan hal-hal yang sulit dipahami, tanpa harus menjelaskan panjang lebar sehingga membosankan.
“Seandainya di dunia ini ada sepuluh orang saja seperti beliau (Hadratussyaikh) yang mengkhususkan diri untuk dakwah Islam di Eropa umpamanya, dengan gaya bahasa beliau yang halus dan menarik itu, maka tak diragukan lagi kita akan melihat hampir semua orang Eropa beragama Islam,” kata Karl Von Smith.
Perpindahan agama Karl Von Smith tercium Pemerintah Belanda. Penjajah bangsa Indonesia itu murka. Belanda mencap Karl Von Smith pengkhianat.
Saking murkanya, pemerintah Belanda membuat pengumuman: barang siapa bisa menangkap dan membawa Karl Von Smith dalam keadaan hidup atau mati, akan diberi hadiah 1.000 dollar.
Alhasil, Hadratussyaikh bukan saja pemersatu bangsa dan umat Islam tapi juga sangat menghargai keyakinan yang berbeda. Dan ini sangat sesuai dengan watak keindonesiaan.
Tak aneh, jika para pejuang kemerdekaan seperti Panglima Soedirman, Soekarno, Bung Tomo, dan tokoh-tokoh besar lainnya banyak yang berdiskusi bahkan minta fatwa pada Hadratussyaikh.
Lahirnya Resolusi Jihad yang kemudian menjadi ruh dan semangat berkobarnya pertempuran 10 November di Surabaya adalah fakta sejarah tak terbantah.
Wallahua’lam bisshawab. (M. Mas’ud Adnan)