Warga Binaan Lapas Surabaya Dilatih Budidaya Alpukat Aligator
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Rabu, 21 Februari 2024 19:28 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lapas I Surabaya membekali warga binaannya dengan pelatihan budidaya alpukat aligator jumbo. Sebab, permintaan pasar tengah tinggi dan prospek bisnis ke depannya menjanjikan.
"Kami mencoba merespon permintaan masyarakat akan pohon maupun buah alpukat yang saat ini sedang tinggi," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono, Rabu (21/2/2024).
BACA JUGA:
Diduga Karena Ban Meletus, Truk Pengangkut Telur Terguling di Tol Sidoarjo-Waru
Dikenal Loman Sejak Lama, Cawabup Mimik Idayana Buka Warling Gratis saat Perayaan Maulid Nabi
Penemuan ART Tewas Gegerkan Warga Perumahan Permata Sukodono Raya
Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jatim Adakan Bintorwasdal
Ia mengatakan, jajarannya diarahkan agar selalu berupaya memberikan pembinaan dan bekal keterampilan kepada warga binaan yang punya manfaat besar. Sehingga bisa memberikan manfaat ketika warga binaan bebas dari lapas nantinya.
"Pembinaan kami berdasarkan riset pasar yang ada, termasuk pemilihan bidang budidaya alpukat aligator," ujarnya.
Heni lalu menjabarkan pemilihan budidaya alpukat aligator karena masyarakat saat ini mulai sadar dengan pentingnya menjaga kesehatan. Buah berkelir hijau itu saat ini banyak dicari karena baik dikonsumsi selama diet.
"Varietas ini dipilih karena sangat menarik dan banyak peminatnya, termasuk dalam golongan alpukat jumbo lantaran memiliki bobot yang lebih berat ketimbang jenis biasanya," paparnya.
Sementara itu, Kalapas I Surabaya, Jayanta menyebutkan bahwa nantinya pelatihan budidaya alpukat aligator akan diikuti oleh 40 orang warga binaan. Pihaknya akan memanfaatkan beberapa lahan yang belum dimanfaatkan di area lapas yang luasnya mencapai 14 hektare itu.
"Sebelumnya sudah ada beberapa program pelatihan ketrampilan dan kemandirian yang sudah berjalan, baik yang dijalankan individu maupun dengan mitra, akan tetapi masih di temui beberapa lahan kosong yang kurang produktif, ini yang coba kami optimalkan," tuturnya.
sumber : Humas Kemenkumham Jatim