Terima Kunjungan Dubes Swiss, Pj Gubernur Jatim Jajaki Peningkatan Kerja Sama di 2 Sektor
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 22 Februari 2024 17:12 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menerima kunjungan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (22/2/2024).
Dalam agenda tersebut, mereka membahas penguatan kerja sama yang sudah terjalin di bidang ekomoni serta membahas potensi-potensi perdagangan, dan investasi yang bisa ditingkatkan antara Pemprov Jatim dengan Swiss.
BACA JUGA:
Terima Dubes Guatemala untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Jajaki Kerja Sama Bidang Ekonomi hingga Bu
Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi
Info BMKG Senin 30 September: Sebagian Wilayah Jatim Hujan Ringan, Kalau Surabaya Begini
Pengeroyokan di Surabaya, Korban Dilarikan ke RSUD Dr Soetomo
Adhy mengatakan, kerja sama dengan luar negeri, baik institusi pemerintah maupun lembaga internasional memiliki fungsi yang strategis. Utamanya, dalam memberikan dukungan kebijakan pembangunan dan mempererat hubungan masyarakat kedua belah pihak.
"Pertemuan siang ini merupakan momentum menguatkan hubungan antara Provinsi Jatim dengan Swiss serta masyarakat kedua wilayah. Saya berharap program kerja sama dan hubungan perekonomian Jatim dan Swiss semakin meningkat dan memberikan kemanfaatan besar di masa mendatang," paparnya.
Ia pun menyampaikan, peluang mengembangkan kerja sama di investasi selaras dengan apa yang dilakukan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Yang mana pada tanggal 16 Desember 2018, Menteri Perdagangan RI dan menteri negara-negara di European Free Trade Association (EFTA) menandatangani perjanjian Indonesia - EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA). Persetujuan IE CEPA, kata Adhy, merupakan persetujuan dagang pertama Indonesia dengan negara-negara di benua eropa.
"Dengan adanya IE-CEPA, EFTA diharapkan menjadi pintu masuk meningkatkan akses perdagangan barang jasa serta mendorong investasi Indonesia khususnya Jawa Timur. Mengingat saat ini Jatim dan Swiss sudah melakukan kerja sama dan akan semakin kuat hubungan bilateral melalui IE-CEPA di sektor ekonomi serta perdagangan," urai Adhy.
Melalui kerja sama di bidang ekonomi khususnya investasi, ia menyebut sektor perekonomian di Jatim terus melaju. Berdasarkan data PUSDATIN Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, tercatat mulai tahun 2019 sampai 2023, neraca perdagangan Provinsi Jatim dan Swiss nilainya surplus bagi Jatim senilai US$ 49,3 juta.
Surplus tersebut tidak lepas dari nilai ekspor dan impor kedua negara. Pada agustus 2023, nilai ekspor Jatim ke Swiss mencapai US$ 82,32 juta. Beberapa komoditas non migas yang dibawa Jatim ke Swiss berupa perhiasan, permata, perkakas, kendaraan dan bagiannya, mainan, berbagai makanan olahan, kain perca, alas kaki, kayu dan barang dari kayu serta perabot.
"Sedangkan nilai impor Swiss ke Jatim senilai US$ 33,05 juta dengan membawa komoditas berupa mesin pesawat mekanik, buku dan barang cetakan, bahan kimia organik, olahan dari tepung, tembakau, produk industri farmasi dan perangkat optik," imbuhnya.
Kerja sama kedua negara turut menghasilkan nilai investasi yang baik. Swiss yang berada di urutan ke 10 dengan nilai investasi senilai US$ 551,7 juta mencatatkan 30 perusahaannya bercokol di Jatim.