Alami Hipotermia saat di Gunung? Begini Penanganan dan Antisipasinya
Editor: M. Sulthon Neagara
Kamis, 07 Maret 2024 08:04 WIB
BANGSAONLINE.com - Hipotermia menjadi salah satu rintangan ketika mendaki gunung. Entah di musim panas maupun hujan, risiko terkena hipotermia tetap ada.
Hipotermia merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu menghasilkan suhu hangat karena cuaca di luar yang terlalu dingin. Menurut WHO (World Healt Organization), suhu normal manusia adalah 36,5-37,5 derajat Celcius.
BACA JUGA:
Pilah-pilah Sampah, Mana yang Boleh dan Tidak untuk Dibuang di Gunung?
Mengapa Masih Ada Pendaki yang Tersesat di Gunung?
Tak Semua Air di Gunung Bisa Langsung Dikonsumsi, Simak Informasi Berikut
Tips Mencari Air di Gunung, Bermanfaat Ketika Kondisi Darurat
Sampai saat ini, kabar tentang pendaki terkena hipotermia masih sering terjadi. Untuk mencegah hal ini, pahami bagaimana cara penanganan dan antisipasi hipotermia.
Cara Menangani Hipotermia
Gejala hipotermia sangat beragam, namun yang umum dirasakan seseorang ketika terkena hipotermia di gunung adalah merasa kedinginan hingga menggigil terus-menerus, merasa lemas atau badan terasa kaku, dan bibir membiru.
Dalam beberapa kasus, seseorang yang terkena hipotermia berat akan tampak seperti orang bingung, halusinasi, bahkan ada yang bertingkah tidak wajar (bicara tidak jelas dan di cuaca dingin justru merasa panas).
Untuk menangani keadaan seperti ini, entah terjadi pada orang lain atau tim kita, langkah pertolongan yang harus dilakukan adalah:
- Cari tempat yang hangat. Jika masih di tengah perjalanan, hendaknya carikan tempat yang aman untuk membangun tenda untuk memberikan pertolongan. Dirikan tenda di tempat yang tidak terkena terpaan angin secara langsung.
- Lepas seluruh pakaian yang basah, karena salah satu penyebab hipotermia kadang seseorang tidak sadar pakaian dalamnya basah selama perjalanan karena terkena keringat.
- Gunakan emergency blanked untuk menghangatkan seluruh tubuh, kemudian balut dengan sleeping bag.
Simak berita selengkapnya ...