Dua Muallaf Asal Mojokerto & Surabaya Ikrar Syahadat, Imam Masjid Al-Akbar: Salat bukan untuk Allah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dua Muallaf Asal Mojokerto & Surabaya Ikrar Syahadat, Imam Masjid Al-Akbar: Salat bukan untuk Allah

Editor: MMA
Jumat, 08 Maret 2024 15:27 WIB

Happy Natalia Herlambang dan Suhartini saat proses ikrar atau baca dua kalimat syahadat yang dituntun oleh Imam Besar Masjid Al-Akbar Surabaya, KH Abdul Hamid Abdullah, SH, M.Si, di Masjid Al-Akbar Surabaya usai salat Jumat (8/3/2024). Foto: MMA/ bangsaonline

“Tidak, saya sudah menikah,” kata Suhartini yang datang memakai jilbab. Perempuan yang datangg beberapa saksi itu mengaku masuk Islam karena panggilan hati dan hidayah.

Kiai Abdul Hamid mengingatkan agar mereka setelah masuk Islam benar-benar menjaga salatnya. Menurut dia, salat bagi orang Islam sangat penting dan mendasar. Karena itu syariat Islam mewajibkan salat dalam kondisi apapun.

“Kalau tak bisa salat berdiri, salat dengan duduk. Kalau gak bisa duduk, salat dengan tidur. Kalau gak bisa tidur, salat dengan cara kedip-kedip (mata-Red). Kalau gak bisa kedip-kedip ya disalati,” kata Kiai Abdul Hamid Abdullah.

Dua muallaf itu mengangguk-angguk.

Menurut Kiai Abdul Hamid, salat itu bukan untuk Allah. “Tapi untuk diri kita sendiri,” tegasnya. Sebab Allah, meski tak disembah, tak akan berkurang kekuasaan-Nya.

Setelah memberikan taushiyah, Kiai Abdul Hamid Abdullah menuntun mereka satu per satu untuk ikrar dua kalimat syahadat. 

Asyhadu alla ilaha illallah, waasyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Artinya, aku bersaksi, bahwa sungguh tiada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi, bahwa sungguh, Muhammad adalah utusan Allah.

Usai menuntun ikrar dua kalimat syahadat, Kiai Abdul Hamid memimpin doa yang dikuti para muallaf, saksi dan semua jemaah salat Jumat yang belum pulang. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video