Ngabuburit Bersama GenZi, Khofifah: Indonesia Butuh 113 Juta Pemuda Terampil
Editor: MMA
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 08 April 2024 14:06 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan bagi generasi Z (GenZi) mutklak. Terutama untuk bisa meningkatkan daya saing bangsa.
Menurut dia, dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni, generasi ke depan akan bisa menjawab tantangan zaman. Khususnya dalam menciptakan teknologi-teknologi yang mempermudah masyarakat dalam memahami dan menangani berbagai masalah di berbagai sektor.
BACA JUGA:
Hari Pustakawan Nasional, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca dan Literasi
Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
Harganas 2024, Khofifah: Membangun Keluarga Berkualitas Berikan Pondasi Kokoh untuk Pendidikan
“Bahkan dalam maqalah ulama disebutkan bahwa Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan Ilmu. Ilmu akan mengangkat derajat manusia dan mengantarkan kesuksesan dunia dan akhirat,” uangkap Khofifah saat mengisi acara Ngaji Ngabuburit Ramadhan GenZi 1445 H di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Sabtu (6/4/2024).
Ia mengatakan bahwa untuk mewujudkan Indonesia mencapai tujuh besar ekonomi dunia di tahun 2030 sesuai prediksi McKiensey dan empat besar ekonomi dunia di tahun 2050 menurut prediksi Price waterhouse Coopers perlu kompetensi yang didasarkan pada penguasaan ilmu.
Menurut dia, kompetensi yang tinggi dari GenZi adalah kunci utama yang tidak boleh ditawar. Pasalnya target Indonesia mencapai tujuh besar ekonomi dunia di tahun 2030 tidak sembarangan dipatok. Hal tersebut berangkat dari prediksi McKinsey and Company yang menyebutkan bahwa Indonesia akan mencapai posisi tujuh besar ekonomi dunia di tahun 2030.
“Prediksi ini bukan tidak mungkin kita wujudkan bersama. Dan justru harus menjadi motivasi bersama agar ke depan ekonomi Indonesia semakin maju dan semakin diperhitungkan dunia,” kata Khofifah dalam kegiatan yang mengusung tema Remaja Yang Dirindukan Surga tersebut.
Untuk bisa mencapai tersebut, dibutuhkan 113 juta pemuda terampil. Dan sepuluh tahun ke depan, 80% pekerjaan membutuhkan kompetensi Science, Technology, Engkneering and Mathematics (STEM). Sehingga kompetensi STEM menjadi hal yang harus dikuasai oleh GenZi.
“Karena pada tahun 2030, sesuai prediksi McKinsey, 30 posisi pekerjaan strategis akan membutuhkan kompetensi STEM. Sehingga peningkatan kompetensi pada GenZi adalah sesuatu yang tidak boleh ditawar,” tegas mantan Menteri Sosial ini.
Karenanya, demo bisa menjawab tantangan tersebut, mendorong GenZi untuk terus berkembang dan berubah menuju kondisi yang lebih baik, lebih berkeunggulan adalah keniscayaan yang harus dilakukan mulai dari sekarang.
Simak berita selengkapnya ...