Mengenal Ruwa-Ruwa: Tradisi Jelang Lebaran yang Masih Dilestarikan Warga Diponggo Pulau Bawean
Editor: Novandryo W S
Wartawan: Agus Salimullah
Rabu, 10 April 2024 15:53 WIB
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Menyambut Hari Raya Idulfitri 1445 H, masyarakat Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur memiliki tradisi khas.
Tradisi turun-temurun itu mereka namai Ruwa-Ruwa.
BACA JUGA:
Kecelakaan Maut di Tol Kebomas, Rombongan Pengantin Ditabrak Truk Trailer, Elf tak Berbentuk
Pria di Gresik Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri Sambil Disiarkan di Facebook
Adu Banteng dengan Toyota Innova, Pengendara Motor di Gresik Tewas
Puluhan Ribu Jemaah Hadiri Haul Alhabib Abu Bakar Assegaf ke-69 di Masjid Jamik Gresik
"Ya, Ruwa-Ruwa merupakan tradisi turun temurun di Diponggo. Tradisi ini merupakan bentuk perwujudan rasa syukur kami telah diberi kelancaran selama berpuasa. Kegiatan ini juga diwarnai dengan kirim doa pada arwah leluhur," ujar Kiai Nurul Huda, salah seorang tokoh masyarakat Desa Diponggo kepada BANGSAONLINE.com Selasa (9/4/2024).
Dijelaskan, tradisi Ruwa-Ruwa tiap tahun dilaksanakan oleh warga Diponggo secara serentak di lima dusun.
Yakni Dusun Petambanan Sungai Wungur, Dusun Balong Kampung tengah, Dusun Pagedangan, Dusun Duko, dan Dusun Kademangan Walu Tumpu. Kegiatan ini mereka laksanakan di mushalla masing-masing dusun.
Warga yang datang ke mushalla membawa berkat yang berisi nasi beserta lauk pauk dan dilengkapi dengan snack dan minuman.
Setelah acara tasyakuran usai, berkat yang ada secara acak diberikan lagi kepada warga yang hadir.
"Sebenarnya sajian yang ada bukan berkat seperti saat ini, melainkan wadahnya berupa ancak (anyaman bambu) dilapisi daun pisang yang isinya ketan, dodol, dan nasi. Namun seiring perkembangan zaman, berkatnya berubah. Namun hal itu tidak mengurangi nilai tradisi yang ada," ungkap Kiai Nurul.