Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Rochmat Saiful Aris
Senin, 22 April 2024 19:37 WIB
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto bersama konsorsium perusahaan Jepang resmi melakukan penandatangan kerja sama strategis pengelolaan beberapa TPST (tempat pengelolaan sampah terpadu), Senin (22/4/2024). Hal tersebut dilakukan menjelang peringatan Hari Bumi tahun ini.
Selain perusahaan pengelolaan sampah Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia), terdapat industri yang terlibat di bawah naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA), yakni Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm, dan Yakult, serta didukung Japan International Cooperation Agency (JICA).
BACA JUGA:
Terapkan 6 Pilar Transformasi Kesehatan, Pemkot Mojokerto Diapresiasi Dirjen Kesmas Kemenkes
7 Sekolah di Kota Mojokerto Raih Penghargaan Adiwiyata 2024
Tingkatkan Ekonomi Rakyat, Pj Wali Kota Mojokerto Salurkan Bantuan Modal Usaha
Peringati Hari Batik Nasional, Pj Wali Kota Mojokerto Wajibkan ASN Berbatik
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup pada 2022, Jawa Timur menduduki posisi peringkat kedua di Indonesia sebagai penghasil sampah terbesar dengan total produksi sampah mencapai 5 juta ton sampah.
Kota Mojokerto menghasilkan sampah sebesar 82 ton per hari saat itu, dan Kecamatan Magersari menjadi penyumbang sampah terbesar. Hal ini menunjukkan perlunya langkah konkret dalam mengelola sampah di tingkat lokal.
Dalam menanggapi tantangan ini, Rekosistem akan mengelola TPST Magersari, salah satu fasilitas milik Pemkot Mojokerto. Rekosistem akan menerima sampah yang dikumpulkan dari kawasan kota, lalu dilakukan pemilahan, pendataan dan pemulihan material dengan pendekatan ekonomi sirkular demi peningkatan angka daur ulang di Kota Mojokerto.
Pada tahun pertama, TPST Magersari akan fokus menangani klien yang sudah terkumpul saat ini serta meningkatkan dari segi metodologi agar beroperasi sesuai dengan prinsip keberlanjutan lalu kapasitasnya akan diperluas secara organik. Berukuran 1940 m2 dan kapasitas mencapai lebih dari 1.800 ton setiap tahunnya memiliki target tingkat daur ulang anorganik (recycling rate).
"Berbicara mengenai persoalan pengeloaan sampah memang begitu kompleks. Hal ini utamanya tidak terlepas dari fakta bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat," kata Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro.
"Penandatangan kerja sama strategis antara Lembaga Pemerintah, sektor swasta dan Rekosistem adalah langkah besar dalam perjalanan kami menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto," imbuhnya.
"Melalui TPST Magersari, kami berharap dapat men capai tingkat daur ulang yang lebih tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kota kami," pungkasnya.