Pedagang Minta Investor Pasar Turi Diblacklist
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: maulana
Minggu, 13 April 2014 22:00 WIB
SURABAYA (bangsaonline) - Pedagang Pasar Turi meminta Pemkot Surabaya untuk memblacklist PT Gala Bumi Perkasa (GBP) selaku investor Pasar Turi yang tak mampu menyelesaikan pembangunan tepat waktu.
Dalamterm of reference (TOR), terkaitpekerjaanpembangunan Pasar Turi,disebutkanjangka waktu penyelesaian pekerjaan maksimal 2 tahun sejak dilakukan penandatanganan kontrak, 10 Oktober 2011. Penyelesaian pekerjaan seharusnya sudah selesai10 Oktober 2013, namun terjadi addendumsampai tiga kali. Jadi penyelesaian yang disetujui Pemkot Surabaya sampai dengan 12 Februari 2014.
BACA JUGA:
IKN, Simbol Kemajuan atau Primitif dan Gagah-Gagahan
Belasan Tahun Mangkrak, Pasar Turi Baru Beroperasi di Era Eri Cahyadi
Gandeng Investor, Jember Siap Go Internasional
Kinerja Bank Jatim Meningkat, Investor Domestik Dominasi Saham “Seri B” Bank Jatim
Jika terjadi keterlambatan penyelesaian dapat mundur 50 hari. Dengan begitu, pembangunan Pasar Turi sudah bisa diserahkan pada 10 April 2014 mendatang. Namunkenyataannya, hingga batas waktu yang ditetapkaninvestor tidak mampu menyelesaikan pembangunan, dan dipastikan molor lagi.Apalagi, sampai saat ini progress pembangunan baru mencapai 70-80 persen.
Yang membuat pedagang kaget, tiba-tiba muncul surat persetujuan dari pedagang untuk perpanjangan waktu6 bulan. ”Investor telah memanipulasi tandatangan. Sebab pedagang tak pernah setuju perpanjangan, apalagi melakukan tandatangan. Inijelas permainaninvestor," ujar Ketua Kelompok Pedagang Pasar Turi (Kompag) H Abdul Syukur, Minggu (13/4/2014).
Karena investor tidak becus, lanjut dia, maka pedagang minta Pemkot untuk memblacklist PT Gala Bumi Perkasa, selaku investor. Apalagipihak investor banyak melakukan pelanggaran, dan merugikan pedagang.
“Yang membangun Pasar Turi ini, istilahnya investor bodong. Perlu dipertanyakan apa mereka punya uang. Pedagang disuruh bayar 20 %, setelah dibayar mintasisanya 80 % dibayar. Nah, ketika semua sudah dibayar ternyata pembangunan tidak selesai. Inilah membuat pedagang protes,” terangnya.