Asal-usul Tidak Selalu Menjadi Faktor Penentu dalam Memilih Wali Kota Batu
Editor: Redaksi
Minggu, 12 Mei 2024 19:30 WIB
Oleh: Adi Wiyono
Pemilihan Kepala Daerah Wali Kota Batu mulai periode pertama Imam Kabul sebagai Pejabat Wali Kota 2001 hingga Aries Agung Paewai Pj Wali Kota Batu sekarang ini selalu terdapat wacana yang menarik di Kota Batu terkait siapa yang seharusnya memimpin kota yang memiliki tiga kecamatan ini.
BACA JUGA:
MUI Sumenep Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas di Masa Kampanye Pilkada 2024
Serah Terima Kirab Pataka 2024, Pemkab Kediri Maknai Semangat Kebersamaan Warga Jawa Timur
Tujuan Polsek Krembung Gelar Sahabat Curhat di Desa Rejeni
Vinanda Jawab Keluhan Semrawutnya Infrastruktur di Kota Kediri dengan Program ini
Meskipun terdapat dorongan kuat untuk memilih putra daerah sebagai pemimpin, kenyataannya dalam lima kali pergantian pemimpin tidak satupun putra daerah berhasil memenangi pemilihan kepala daerah. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip putra daerah sebagai pemimpin tidak menghasilkan hasil yang diharapkan.
Sejak kepemimpinan pertama Wali Kota Batu Imam Kabul, ide untuk memiliki putra daerah memimpin kota telah ada. Namun, hal ini tidak terbukti dalam praktiknya. Dengan contoh ketika wali kota seperti Imam Kabul, Edy Rumpoko, Dewanti Rumpoko, dan yang lebih terkini yaitu Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, tidak berasal dari Batu sendiri, warga telah menunjukkan bahwa asal usul tidak selalu menjadi faktor penentu dalam kepemimpinan.
Menurut saya, prinsip putra daerah tidak terbukti secara empiris. Meskipun masih ada aspirasi dari sebagian warga untuk melihat putra daerah memimpin, kenyataannya pengalaman menunjukkan bahwa kemampuan untuk memimpin dan mensejahterakan rakyatnya seharusnya menjadi prioritas utama dalam pemilihan kepala daerah.
Penting untuk mengubah paradigma bahwa hanya putra daerah yang dapat memimpin dengan baik. Kemampuan, komitmen, dan integritas seorang pemimpin lebih penting daripada asal usulnya. Kota Batu, seperti wilayah lainnya, membutuhkan pemimpin yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan menghasilkan kebijakan yang mensejahterakan masyarakatnya.