Menteri Sandiaga Uno Segera Groundbreaking Destinasi Wisata Religi Makam KH Abdul Chalim
Editor: M Mas'ud Adnan
Sabtu, 18 Mei 2024 16:47 WIB
Ia juga minta Sekda Majalengka Eman Suherman membantu untuk mempercepat proses groundbreaking tersebut.
Lalu bagaimana respons Sekda Majalengka Eman Suherman? Ia sependapat bahwa destinasi wisata religi di kawasan makam Kiai Abdul Chalim sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat Majalengka. Menurut dia, selain akan mengangkat perekonomian masyarakat juga akan menjadi ikon wisata Majalengka.
“Majalengka kota kecil. Tapi punya dua pahlawan nasional dengan latar belakang yang berbeda,” katanya bangga.
“Yaitu KH Abdul Halim pendiri PUI, dan dan KH Abdul Chalim Leuwimunding pendiri NU,” kata Eman yang maju sebagai calon Bupati Majalengka pada pilbup yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Camat Leuwimuning Aay Kandar Nurdiansyah juga sangat mendukung kawasan KH Abdul Chalim Leuwimunding menjadi destinasi wisata religi. Menurut dia, Leuwimunding kaya budaya dan potensi alam. Ia menunjuk contoh Bukit Sanghyang Dora yang terletak di Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding Majalengka.
“Tak kalah dengan destinasi Wisata Karang Empat,” katanya.
Kiai Asep mengucapkan terima kasih kepada Sandi Uno. Ia mengaku siap menyambut kedatangan sang menteri di Leuwimunding Majalengka.
Menurut dia, kini tinggal mengatur waktu. Ia minta secepatnya karena kiai miliarder tapi dermawan itu juga mau naik haji.
Dalam pertemuan itu, Kiai Asep sempat menceritakan proses ditetapkannya abahnya, Kiai Abdul Chalim, sebagai pahlawan nasional. Menurut dia, dirinya didatangi Kepala Dinas Sosial Majalengka dan jajarannya yang minta izin untuk diajukan sebagai pahlawan nasional.
Kiai Asep tak keberatan. Tapi ia mau salat istikharah dulu. Ia mengaku mendapat isyarat baik dari sang abah.
Menurut dia, karena ini permintaan masyarakat, maka dirinya mengiyakan aja.
“Hanya dalam waktu 7 bulan sudah ditetapkan sebagai pahlawan oleh Presiden Jokowi,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu.
Sekarang, tutur Kiai Asep, masyarakat Jawa Barat kembali minta izin agar nama Kiai Abdul Chalim diabadikan sebagai nama Bandara Internasional Jawa Barat yang terletak di Kertajati Majalengka Jawa Barat.
“Ya, saya mengiyakan saja,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Sementara Prof Abdul Halim, dosen UINSA Surabaya, yang meneliti dan mengkaji kesejarahan Kiai Abdul Chalim menuturkan bahwa makam pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI itu semakin banyak diziarahi masyarakat.
Padahal semula, tutur Prof Halim, nama Kiai Abdul Chalim sempat tak dikenal masyarakat. Namun ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ziarah ke makam Kiai Abdul Chalim, nama Naib Katib Syuriah PBNU periode pertama itu mulai terungkap ke publik.
Nama Kiai Abdul Chalim semakin menjadi perbincangan publik setelah ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada November 2003 lalu.
“Sekarang yang ziarah ke makam Kiai Abdul Chalim sekitar 1.200 orang per bulan. Tapi kadang sampai 2.000 hingga 3.000 orang,” kata Guru Besar UINSA Surabaya itu.
Pada akhir acara, Menteri Sandiaga Uno memberikan cenderamata kepada Kiai Asep yang berupa sarung.
Sementara Kiai Asep memberikan cenderamata buku sejarah KH Abdul Chalim dan buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan, serta koran HARIAN BANGSA yang memuat tentang prestasi santri Amanatul Ummah yang diterima di perguruan tinggi negeri dan fakultas kedokteran.
Koran HARIAN BANGSA itu juga memuat tentang pengusulan nama KH Abdul Chalim sebagai nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka Jawa Barat.