Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih

Editor: M Mas'ud Adnan
Senin, 20 Mei 2024 17:22 WIB

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat silaturahim dengan KH Nurul Huda Djazuli (Gus Da) di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Falah Ploso desa Ploso, Modjo, Kediri, Ahad (19/5/2024). Tampak Kiai Asep juga didampingi Gus Kautsar, putra Gus Da. Foto: MMA/bangsaonline

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Setengah hari Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, berada di Jawa Timur. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Surabaya dan Pacet Mojokerto itu melakukan silaturahim ke sejumlah kiai di kota tahu itu, Ahad (19/5/2024).

Semula Kiai Asep dan rombongan ke kediaman KH Anwar Iskandar (Gus War), pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan . Gus War selain dikenal sebagai Wakil Rais ‘Am Syuriah PBNU juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kiai Asep didampingi Prof Abd Halim, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Farid Wajdi (keluarga Pesantren Buntet), M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE dan yang lain.

Kiai Asep cukup lama berada di kediaman kiai kelahiran Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, 24 April 1950 itu. Maklum, selain berdiskusi berbagai masalah, termasuk NU dan pilgub, Kiai Asep juga membahas rencana pernikahan salah seorang putrinya, Ning Ria, dengan salah seorang keluarga Pondok Pesantren Buntet Cirebon Jawa Barat. Kebetulan kakak kandung calon menantu Kiai Asep adalah menantu Gus War.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA,  dan rombongan saat ditemui KH Anwar Iskandar (Gus War), di kediamannya di Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan , Ahad (19/5/2024). Foto: MMA/bangsaonline.

Dari kediaman Gus War, Kiai Asep dan rombongan menuju kediaman KH Nurul Huda Djazuli (Gus Da) di Pondok Pesantren Al Falah Ploso desa Ploso, Modjo, . Saat bertemu Gus Da, Kiai Asep ditemani yang nama lengkapnya Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar. Gus Kuatsar adalah putra Gus Da yang dikenal sebagai muballigh anak muda.

Terjadi dialog menarik saat Kiai Asep silaturahim dengan Gus Da. Semula dan ajudan Gus Da menjelaskan bahwa Kiai Asep dari Pacet Mojokerto. Gus Da masih belum paham. Entah karena lupa atau kurang mendengar.

dan ajudan Gus Da kemudian menjelaskan lagi. Gus Da baru paham dan ingat siapa Kiai Asep.

“O, kiai sing sugih,” kata Gus Da spontan. Artinya, o kiai yang kaya.

Gus Da lalu tanya berapa umur Kiai Asep.

“70,” jawab Kiai Asep.

“Lebih tinggi saya. Saya 93 tahun,” kata Gus Da yang duduk di kursi roda.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan rombongan saat ditemui dan Gus Fahim serta Gus Salam di kediaman  di Pondok Pesantren Al Falah Ploso desa Ploso, Modjo, . Ahad (19/5/2024). Foto: MMA/bangsaonline.

Kiai Asep dan rombongan kemudian diajak ke kediamannya yang masih dalam lingkungan Pondok Pesantren Al-Falah Ploso. Di kediaman itu Kiai Asep juga ditemui Gus Fahim (saudara sepupu ), Gus Salam (Denanyar Jombang) dan yang lain.

Di kediaman Kiai Asep cukup lama. Selain membahas berbagai hal juga berdiskusi soal Gus Barra, putra sulungnya, yang kini calon bupati Mojokerto. Bahkan bertanya apakah Gus Barra juga ikut.

Baik , Gus Fahim maupun Gus Salam mengaku sangat mendukung Gus Barra sebagai bupati Mojokerto.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video