Perhatikan Wilayah yang Terdampak Fenomena Bediding di Indonesia
Editor: Annisa'a Ambarnis
Sabtu, 06 Juli 2024 06:30 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Fenomena bediding merupakan kondisi yang ditandai dengan suhu udara terasa sangat dingin pada malam hingga pagi hari.
Ida Pramuwardani selaku Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan bahwa fenomena bediding ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada malam hingga dini hari.
BACA JUGA:
Cara Membuat Nagasari Totol, Kue Tradisional yang Populer
Benarkah Jintan Hitam Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Resep Ubi Panggang Keju, Cocok untuk Jaga Kadar Gula Darah
Resep Mi Godog Jawa, Cocok Disantap Malam Hari
Sebutan bediding berasal dari kata serapan Bahasa Jawa yakni "Bedhidhing" artinya perubahan suhu yang mencolok, khususnya di awal musim kemarau.
Ida mengatakan bahwa perubahan suhu tersebut bisa mencapai titik beku.
"Fenomena bediding umum terjadi di Indonesia. Puncaknya terjadi pada musim kemarau terutama pada Juli sampai September," ujar Ida.
Fenomena bediding termasuk hal normal karena berkaitan dengan kondisi atmosfer yang terjadi saat musim kemarau.
Fenomena bediding disebabkan oleh beberapa faktor yaitu udara kering, langit cerah dan topografi.
Selama musim kemarau, hujan jarang terjadi sehingga membuat langit menjadi lebih cerah.
Menurut Ida, langit cerah pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa hambatan. Hal itu mengakibatkan penurunan suhu yang signifikan.
Simak berita selengkapnya ...