Habib Pasuruan yang Rendahkan Putra Pendiri NU Dianggap Merasa Tersaingi Kiai NU dan Tak Berakhlak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Habib Pasuruan yang Rendahkan Putra Pendiri NU Dianggap Merasa Tersaingi Kiai NU dan Tak Berakhlak

Editor: MMA
Sabtu, 06 Juli 2024 07:58 WIB

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, memberikan cenderamata lukisan kepada Prof Dr Syaikh Muhammad Abdus Shomad Muhanna, penasehat Iman Besar Al Azhar dan ahli hukum internasional yang sangat populer dan berpengaruh di Mesir. Kiai Asep memberikan cenderamata itu di kediaman Syaikh Muhanna di Kairo, Mesir, Ahad (8/1/2023) malam. Foto: MMA/ BANGSAONLINE

"Alhamdulilah ikut bersyukur karena anak terakhirku alumni PP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto angkatan ke 3. Semoga guru kita Prof Dr KH Asep Syaifudin Halim diberikan umur panjang dan tetap sehat kyai. Doaku insya Allah mengalir untuk panjenengan. Matur suwun dari Purbalingga Jateng," tulis @abdulmujib1145.

"Saya beberapa kali ikut kajian KH Asep Syaifuddin, beliau adalah sosok ulama yang visioner dan luar biasa keilmuan agamanya, semoga Alloh SWT selalu menjaga beliau," kata @roniefendi6681.

"Alhamdulillah, 2 putri saya alumni PP.Amanatul ummah.

Semoga Panjenenganipun Prof.DR. Asep Syaifudin selalu diberkahi Alloh beserta keluarganipun," kata @user-nk2mq3mq4n.

"Hebaat aba yai anak saya santri aba yai malah tak ajarin saya suruh selalu cium tangan aba yai. Kalau habis ngaji subuh. Aba yai hebat panutan saya untuk dunia dan akhira," kata @agustian2599.

"Terima kasih pencerahannya pak, jadi tau saya syp kyai Asep Abdul Halim, masya Alloh luar biasa beliau akhlak nya santun, dermawan, ,, beda dengan sang pengaku pengaku cucu nabi," tulis @indahwulandari6604. 

Komentar-komentar itu terus bertambah. Begitu juga viewer terus menanjak tajam.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Prof Dr , MA direndahkan oleh seorang Habib, saat menghadiri undangan pengajian di Probolinggo Jawa Timur. Ceritanya, yang dikenal sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Jawa Timur itu diundang seorang Habib untuk acara pengajian di kediamannya di Probolinggo.

Saat itu datang didampingi Habib Abu Bakar Assegaf Bangil. Hubungan dengan Habib yang mengundang itu memang akrab. Habib itu bahkan sering datang ke , baik di Surabaya maupun di Pacet Mojokerto.

tiba di acara pengajian saat seorang Habib asal Pasuruan berceramah. Melihat datang massa langsung berdiri. Mereka menyambut kedatangan . Mereka berebut menyalami dan mencium tangan . Maklum, dikenal sebagai ulama besar dan memiliki sekitar 14.000 santri.

Selain itu adalah Putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU sekaligus pejuang kemerdekaan RI yang pada tahun 2023 lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Tapi tampaknya Habib yang sedang berceramah merasa masgul atau kesal. Dengan suara lantang ia minta massa yang berebut mencium tangan duduk. Si Habib minta massa tak usah menyalami dan menghormati .

"Ayo duduk. Itu () bukan siapa-siapa," kata si Habib yang dikenal sebagai ketua organisasi atau rabithah habaib dari klan tertentu itu.

Banyak orang kaget. Termasuk Habib Abu Bakar Assegaf. Ia tak menyangka Habib yang sedang ceramah itu merendahkan di depan umum. Apalagi bukan tokoh atau ulama sembarangan. Bahkan Habib yang mengundang itu sebagai tuan rumah juga merasa tak enak.

Tapi tampak santai. Ia malah tertawa.

"Ya, saya gak apa-apa diperlakukan demikian," kata kepada BANGSAONLINE sembari tersenyum.

"Saat itu saya mau ke depan, saya berjalan ke dekat podium. Tiba-tiba Habib itu bilang begitu (Ayo duduk semua. Itu bukan siapa-siapa," kata yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video